iklan space 728x90px

Titi DJ Ekspresi Tak Ada Ujungnya

Titi DJ memang memberi jarak satu tahun dalam mengeluarkan setiap album. Begitulah strategi Titi DJ dalam memanjakan penggemarnya. “Kalau dibuat jarak memang aku satu tahun satu album. Karena kalau terlalu dekat nanti dibilang launching mulu, tapi bukan berarti tidak produktif,” tuturnya.

Titi DJ mulai dikenal setelah merilis album perdana Imajinasi tahun 1984. Album perdana ini kurang begitu bagus dari segi penjualan, namun secara musik produser sangat puas dengan hasilnya.

Tahun 1985, Titi DJ mempersiapkan album kedua, Yang Pertama Yang Bahagia. Ketika itulah dia berkenalan dengan Indra Lesmana hingga kemudian menjalin cinta. Album-album selanjutnya digarap oleh Indra, antara lain Ekspresi(1988) dan Titi Dj(1989). Titi kemudian bergabung dengan Adarapta bersama Atiek CB dan mengeluarkan dua album.
 
Setelah tidak bersama Indra Lesmana, Titi DJ bergabung di Lenong Rumpi yang membawanya rekaman album berjudul “Emangnya Gue Pikirin”. Puncak kariernya setelah Titi DJ merilis album Bahasa Kalbu tahun 1999. Album yang sukses di pasaran ini berisi lagu-lagu dengan lirik indah dan aransemen manis. Lewat album ini Titi meraih 5 penghargaan dari 6 nominasi dalam ajang AMI (Anugerah Musik Indonesia) Award 1999. Titi meraih Album Terbaik Kategori Umum, Kategori Pop, Lagu Terbaik Kategori Umum, Penyanyi Wanita Terbaik Kategori Pop dan Kategori Umum.
 
Tahun 2000 Titi membuat berjudul Sang Dewi. Album ini menjadi album tersukses dalam kariernya sebagai penyanyi. Tahun 2004, Titi menelurkan album Greatest Hits, isinya tentu saja lagu-lagu hits dari album-album dia sebelumnya, antara lain: Ekspresi (feat Indra Lesmana), Bintang-Bintang, Dunia Boleh Tertawa(feat Indra Lesmana), Bahasa Kalbu, Salahkah Aku, Keresahanku, dan Kuingin. Tiga tahun sebelumnya, Titi sempat meluncurkan album the bertajuk Titi DJ Menyanyi Kembali(2001).
 
Tahun 2005, Titi menggelar konser tunggal pertamanya dengan tajuk Titi DJ Sang Dewi Live in Concert. Lagu Sang Dewi juga menginspirasi Dwi Ilalang membuat film Sang Dewi(2007). Tahun ini juga Titi merilis album The Best of Titi DJ, berisi sepuluh lagu lawas ditambah dua lagu baru,”Galau” ciptaan Titi sendiri “Engkau Laksana Bulan” karya komposer legendaris Malaysia, P. Ramlee.
 
Sejak tahun 2006, Titi DJ bersama Kris Dayanti dan Ruth Sahanaya membentuk 3 Diva dan seringkali menggelar konser di beberapa kota. Setelah berpisah dengan penata musiknya, Erwin Gutawa dan penata artistik, Jay Subiyakto, 3 Diva mengganti logo menjadi DI3VA. Mereka kemudian merilis mini album berjudul DI3VA (2008) berisi 3 lagu, yaitu “A Lotta Love” (ciptaan Titi DJ), “Adilkah Ini Untukku” (ciptaan Icha Jikustik), dan “Mencinta” (Titi DJ dan Anang).   
 
Single Tak Ada Ujungnya diciptakan oleh Takaida pada tahun 2006. Syairnya berisi tentang hubungan sang kekasih yang berbeda keyakinan. Karena sejak awal memang sudah tidak ada kesamaan, walaupun masih saling cinta, namun tidak bisa menemukan titik temu. Setiap hari selalu cekcok, dan tidak pernah ada ujungnya. “Karena tidak ada ujungnya, endingnya mereka memang tidak jalan bersama,” terang Takaida, pencipta lagu berdarah Padang dan Jepang yang berpendidikan jurusan film di IKJ.
 
Takaida sendiri menciptakan lagu ini pada awalnya bukan untuk siapa-siapa. Dia juga tak menyangka akhirnya akan dinyanyikan seorang diva sekelas Titi DJ. “Ketika dinyanyikan oleh Mbak Titi, aura liriknya semakin tersa,” ungkap Takaida.
 
Dalam single kali ini, pemilik nama asli Titi Dwijayanti itu tampil bersama Ovi /rif alias Noviar Rachmansyah, suaminya. Keinginan untuk berduet dengan suami, menurut penyanyi kelahiran Jakarta 27 Mei 1966 itu sudah sejak lama diidamkan.
 
“Aku sejak lama sudah punya keinginan berduet dengan suami, setelah pindah ke label baru (Nagaswara) akhirnya kesampaian. Namun bukan karena Ovi mentang-mentang suamiku lalu duet, tetapi karena sebagian besar arransemennya dia yang ngegarap,” tutur Titi DJ. “Saya nggak duet, hanya membantu,” kata Ovie.
 
Melalui single Tak Ada Ujungnya ini, Titi DJ membuktikan bahwa ada sesuatu yang baru dalam lagu dan warna musiknya. “Pasti selalu ada yang baru karena kalau pakai konsep yang dulu kok kayaknya nggak ada perubahan. Penggemar saya juga kan butuh sesuatu yang baru dari saya,” imbuhnya.
 
Eksistensi Titi dalam berkarya juga ditunjukkan dalam konser Swara Sang Dewi yang berlangsung 20-23 Januari 2011. Konsepnya, selain perfom Titi, juga ada pendukung acara. “Selama 4 hari, teman-teman penyanyi pendukung acara ini tampil di hari yang tidak bersamaan. Semua membawakan lagu-lagu saya,” ungkap Titi DJ.

Filmografi :
 Rini Tomboy (1991)
Madame X (2010)

Diskografi Album :
1983 – Bukan Hanya Satu Kali
1985 – Imajinasi
1986 – Yang Pertama Yang Bahagia
1988 – Ekspresi
1989 – Titi DJ 1989
1990 – Dunia Boleh Tertwa (Indra Lesmana)
1992 – Take Me To Heaven
1995 – Bintang Bintang
1996 – Kuingin
1999 – Bahasa Kalbu
2000 – Sang Dewi
2001 – Menyanyi Kembali
2003 – Senyuman
2004 – Immaculate Collection
2006 – Melayani Hatimu
2010 – Titi to Diana
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Titi DJ Ekspresi Tak Ada Ujungnya"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News