iklan space 728x90px

Bercinta Saat Haid Bisa Sebabkan Kista dan Mati Mendadak

Bercinta Saat Haid Bisa Sebabkan Kista dan Mati Mendadak - Meski bercinta merupakan kebutuhan pasangan suami istri demi mempererat hubungan, namun tidak dianjurkan bercinta ketika istri daiam keadaan haid. Pasalnya, dapat menimbulkan dampak-dampak seperti penyakit kista cokelat atau endometriosis, infeksi, serta penularan penyakit seksual. Mengapa demikian?

Bagi pasangan suami istri, bercinta atau berhubungan intim dapat mempererat hubungan dan keharmonisan rumah tangga. Tetapi membuat hubungan tetap bergairah, hangat dan romantis bukan suatu perkara yang mudah. Waktu-waktu bercinta harus disesuaikan dengan kondisi pasangan. Adakalanya ketika istri sedang datang bulan atau menstruasi atau haid, justru gairah pasangan sedang bergejolak. Padahal, ketika haid tidak dianjurkan melakukan hubungan suami istri.


Haid atau menstruasi adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi sebulan sekali. Haid terjadi karena luruhnya lapisan dinding rahim bagian dalam yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel teiur yang tidak dibuahi. Wanita yang kondisi hormonnya normal pasti akan mengalami haid. Biasanya haid yang normal berlangsung selama 5-8 hari atau 3-10 hari juga masih dikatakan normal. Jarak normal menstruasi dari bulan ini ke bulan selanjutnya adalah 2-3 minggu.

Banyak pasangan menghindari hubungan seksual ketika haid. Namun, tak sedikit wanita yang justru gairahnya lebih besar ketika datang bulan. Bahkan bagi sebagian wanita berhubungan intim saat haid dapat meringankan sakit akibat pre-menstrual syndrome (PMS) dan ketika haid terjadi.

Ketika berhubungan seksual, biasanya wanita mengalami orgasme atau puncak kenikmatan. Ketika orgasme inilah meringankan rasa sakit akibat haid seperti kram. Selain itu, ketika orgasme seseorang akan melepaskan hormon endorfin. Endorfin adalah hormon yang bisa membuat seseorang merasa senang, sehingga bisa meredakan depresi ataupun bad mood. Di samping itu, ketika berhubungan seks saat haid dianggap dapat memberikan kepuasan lebih. Pasalnya, perubahan hormon yang terjadi pada wanita yang sedang haid membuat mereka lebih bergairah.

Berbahaya. Meski dianggap lebih menggairahkan, namun menurut dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, M.Kes, dokter spesialis kandungan dan kebidanan, melakukan hubungan intim saat wanita sedang mengalami haid sangat berbahaya bagi kedua belah pihak, terutama bagi wanita. Secara medis berhubungan intim saat haid dapat menyebabkan terjadinya kista cokelat atau kista endometriosis.

Endometriosis adalah penyakit karena tumbuhnya jaringan dinding rahim di luar rahim, yaitu di rongga perut, seperti di ovarium, tuba falopii, jaringan yang menunjang uterus, daerah di antara vagina dan rectum, serta di kandung kemih. Gejala penyakit endometriosis adalah sakit saat menstruasi, nyeri saat berhubungan intim dan berkurangannya kesuburan.

Berhubungan intim ketika haid dapat mendorong aliran darah yang mengandung sel-sel dinding rahim kembali ke saluran telur dan rongga perut. Akibatnya, dapat tumbuh di tempat yang tidak sebenarnya. Hal tersebut sangat berbahaya. Jika berhubungan intim tetap dilakukan ketika menstruasi, maka kemungkinan terjadi kista endometriosis semakin besar. Kista endometriosis ini bisa menyebabkan nyeri saat haid hingga kemandulan atau infertilitas.

Akibat lain yang timbul akibat berhubungan intim saat haid adalah risiko terjadinya infeksi. Pasalnya ketika haid terjadi inovulasi atau telur yang tidak terbuahi, sehingga dinding rahim mengalami peluruhan dalam wujud darah yang mengalir (menstruasi atau haid). Saat peluruhan ini terjadi kontraksi yang muncul sebagai nyeri yang dirasakan wanita. Selain itu, darah yang keluar ini bisa menjadi penularan bakteri jika terjadi senggama atau intercourse. Akibatnya, bisa menyebabkan infeksi pada saluran kemih, sperma dan prostat.

Dampak lainnya akibat berhubungan intim ketika haid adalah timbulnya penyakit menular seksual (PMS) bagi pria maupun wanita. Pasalnya, kebersihan saat haid menjadi sangat penting. Pada saat wanita mengalami haid maka leher rahim terbuka, sehingga berbagai kotoran dan bakteri bisa masuk lebih dalam secara leluasa sehingga masuk ke dalam rongga pinggul.

Karena saat haid leher rahim terbuka maka akibatnya bakteri dari luar bisa lebih leluasa masuk bila terjadi senggama. Selanjutnya bisa terjangkit penyakit menular baik untuk pria maupun wanita, seperti infeksi HIV/AIDS, hepatitis dan Iain-Iain. Dampak lainnya bercinta saat haid adalah mati mendadak. Mati mendadak bisa terjadi karena saat bercinta dapat membawa gelembung udara masuk ke dalam pembuluh darah yang terbuka.

Yang Harus Diperhatikan. Meski secara medis bercinta saat haid itu berbahaya, namun tetap saja ada pasangan suami istri yang ingin melakukan hubungan intim saat haid. Jika kondisi tersebut terjadi maka sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini agar tidak terjadi dampak yang membahayakan, antara lain:
Bicarakan dengan pasangan. Tidak semua orang berpendapat bahwa bercinta saat haid adalah hal yang baik. Jika sang suami menginginkan bercinta namun istri sedang haid, sebaiknya bicarakan baik-baik dengan istri. Pasalnya, tidak semua wanita merasa nyaman melakukan hubungan seksual saat sedang haid.

Menggunakan pelindung berupa kondom saat melakukan hubungan intim ketika sedang haid. Tujuan dari penggunaan pelindung seperti kondom ketika melakukan hubungan intim saat haid dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penularan penyakit melalui kontaminasi darah haid.

Sebaiknya bercinta dilakukan ketika seorang wanita keluar darah haidnya sedikit. Biasanya terjadi di hari terakhir atau hari-hari ketika akan selesai had. Jika seseorang merasa bahwa hari ke-3 hingga nan ke-5 darahnya lebih sedikit dibandingkan dengan darah haid pada hari pertama dan ke-2, maka sebaiknya tidak melakukan hubungan intim pada dua hari pertama tersebut.

Bagi suami, ketika bercinta sebaiknya menghindari penetrasi secara kuat dan beriebihan. Pasalnya, hal tersebut akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri pada rahim istri.

Hindari melakukan foreplay atau pemanasan dengan menggunakan tangan. Pasalnya, hal tersebut dapat menimbulkan iritasi pada organ intim wanita.

Demi kenyamanan, ketika bercinta saat haid sebaiknya dilakukan di kamar mandi di tengah guyuran air sehingga darah haid akan segera terbuang bersama air yang mengalir.
Setelah melakukan hubungan suami istri, sebaiknya segera membersihkan organ intim pria maupun wanita hingga benar-benar bersih.

Posisi bercinta tertentu ketika sedang haid dapat memuaskan pasangan, di antaranya:
Standing atau berdiri. Posisi berdiri diyakini sangat baik dilakukan saat berhubungan intim ketika pasangan sedang haid. Posisi ini dapat dengan mudah mengakses area G-spot dan membuat wanita mengalami orgasme yang fantastis.

Misionaris. Posisi bercinta misionaris sangat sederhana dan ideal dilakukan saat pasangan mengalami haid. Posisi ini dipercaya dapat mengurangi rasa sakit atau kram yang dialami pasangan saat haid. Namun tetap harus dilihat situasi pasangan yang sedang haid.

Spoon atau sendok. Posisi sendok merupakan posisi seks yang efektif dan sederhana dilakukan selama masa haid. Sebab penetrasi yang dilakukan bisa memudahkan pria untuk memuaskan pasangannya. Tak hanya itu, rasa sakit yang dialami juga bisa berkurang apabila bercinta dilakukan dengan perlahan-lahan. Saat gairah bercinta muncul tapi kram akibat menstruasi masih dirasakan, gaya bercinta spooning merupakan posisi yang ideal bagi Anda.
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Bercinta Saat Haid Bisa Sebabkan Kista dan Mati Mendadak"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News