iklan space 728x90px

Waspadai, Hernia Bisa Diderita Siapa Saja

Waspadai, Hernia Bisa Diderita Siapa Saja - Dalam pandangan masyarakat awam, hernia adalah penyakit yang hanya diderita orang lanjut usia. Ya, banyak orang beranggapan hanya orang yang sudah beruban, memiliki fisik renta, atau sepuh yang bisa terkena penyakit ini. Hmm, benarkah demikian?

Tidak juga. Nyatanya, hernia bisa diderita siapa saja. Dalam beberapa kasus, hernia bahkan bisa diderita bayi baru lahir dan anak-anak. Bahkan, kaum perempuan pun juga bisa mengalami hernia.

Kata "hernia" berasal dari bahasa Latin, herniae. Artinya, menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Secara umum, hernia bisa diartikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan adanya penonjolan bagian organ tubuh melalui celah yang terbentuk akibat adanya kelemahan dinding otot dan jaringan penyokong di sekeliling organ tersebut.


Hernia dapat timbul pada bagian tubuh mana pun. Akan tetapi, hernia paling sering timbul pada daerah perut dan selangkangan. Selain itu, juga terdapat jenis hernia lain yang terjadi pada tubuh kita, antara lain pada selaput pembatas rongga perut dan dada, bantalan tulang belakang, dan masih banyak lagi.

Hernia merupakan penyakit yang umumnya diderita kaum laki-laki. Adapun tingkat risiko kaum laki-laki untuk menderita hernia tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Penyebabnya, tata letak serta bentuk anatomis dinding perut dan selangkangan laki-laki yang relatif lebih rentan karena ada sisa alur saluran buah zakar.

Meskipun demikian, hernia juga bisa diderita kaum perempuan. Biasanya, hernia lebih sering diderita oleh perempuan yang memiliki banyak anak. Penyebabiiya adalah dinding perut yang tipis sebagai akibat sering teregang selama kehamilan serta obesitas.

Pada bayi baru lahir dan anak-anak, hernia pada umumnya merupakan kelainan bawaan akibat celah pada dinding perut yang belum menutup dengan sempurna. Kejadian itu lebih banyak ditemukan pada bayi yang prematur.

Secara umum, hernia ditandai dengan adanya keluhan timbulnya penonjolan pada bagian tubuh tertentu. Umumnya, keluhan ini dipicu atau diperberat oleh proses mengedan. Misalnya, saat batuk, mengangkat benda berat, mengedan pada saat buang air besar atau kecil, dan sebagainya.

Penonjolan tersebut umumnya bersifat hilang timbul dan jika penderita hernia berbaring atau menghentikan aktivitas mengedan, penonjolan dapat hilang spontan. Pada beberapa kasus hernia yang terabaikan dan sudah berat, terkadang penonjolan tersebut terjepit dan tidak dapat kembali secara spontan. Pada kasus hernia yang sudah terjepit, penderita mengeluhkan sakit yang hebat disertai kembung, muntah, dan tidak dapat buang angin.

Kondisi itu merupakan suatu kegawatdaruratan yang dapat berakibat fatal atau kematian jika tidak segera diberikan pertolongan.

Tidak ada orang yang ingin menderita hernia. Oleh karena itu, pencegahan agar tubuh terhindar dari hernia tetap sebisa mungkin harus dilakukan. Pada orang dewasa, hernia bisa dicegah dengan menjauhkan diri dari faktor kegemukan dan rokok. Dua hal ini menjadi beberapa faktor yang menjadi pencetus hernia. Meskipun untuk mengidentifikasi orang dengan bakat hernia sangat sulit lantaran faktor genetik juga cukup berperan.

Sementara pada bayi dan anak-anak sulit dicegah karena merupakan kelainan bawaan. Hanya, pencetusnya bisa diminimalkan dengan gizi ibu yang baik saat mengandung serta perawatan prenatal yang baik.

Untuk orang yang sudah menderita hernia, pertolongan pertama bisa saja dengan mengenakan celana khusus penderita hernia atau biasa disebut celana hernia. Akan tetapi, sangat tidak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka panjang karena dapat memperburuk hernia dan dapat menimbulkan kerusakan akibat penekanan pada organ yang menonjol melalui celah tersebut.

Ia menjelaskan, karena penyebab hernia adalah celah pada dinding otot dan jaringan penyokongnya, penanganan terbaik bagi penderita hernia adalah pembedahan untuk menutup celah tersebut. Sayangnya, banyak orang menyepelekan penyakit ini karena sebelum mengalami jepitan atau inkarserusi, pada umumnya penderita tidak mengeluhkan apa-apa selain rasa pegal dan gangguan aktivitas. Sangat ironis jika bisa dioperasi dengan risiko rendah dan angka keberhasilan tinggi, tetapi ketika menunggu ada komplikasi baru dilakukan pembedahan angka keberhasilan lebih tidak menentu dan biaya membengkak.

Tindakan pembedahan pada hernia dapat dilakukan dengan pembiusan lokal ataupun dengan bius umum sesuai dengan situasi dan kondisi pasien. Untuk menutup celah, teknik menjahit langsung dinding celah atau menambal dengan alat tanam khusus yang dikenal dengan sebutan mesh bisa dilakukan.

Teknik pembedahan pun dapat dilakukan dengan metode konvensional ataupun laparoskopik yang memberikan keunggulan pemulihan pascabedah lebih cepat serta nyeri yang minimal. Akan tetapi, semua pilihan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi dan jenis hernia penderita karena penyakit ini terbilang unik.
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Waspadai, Hernia Bisa Diderita Siapa Saja"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News