iklan space 728x90px

5 Cara Agar Terhindar Dari Penyakit Kencing Tikus (Leptospirosis)


Puncak musim hujan menurut Badan Meteorologi , Klimatologi dam Geofisika diperkirakan terjadi pada Maret ini. Curah hujan yang tinggi berpotensi menimbulkan banjir pada daerah-daerah aliran sungai dan tempat rawan banjir lainnya. Terkait hal itu, satu penyakit yang harus diwaspadai adalah leptospirosis atau dikenal dengan istilah penyakit kencing tikus.

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan bakteri leptospira. Ada berbagai varian dari bakteri leptospira. Namun yang paling berbahaya adalah Leptospira icterohaemorrhagiae. Leptospirosis ditularkan melalui hewan sehingga termasuk penyakit zoonosis.

Berbagai hewan ternak, seperti sapi dapat menularkan penyakit leptospirosis. Namun di Indonesia, penyakit ini paling banyak ditularkan oleh tikus melalui urinenya sehingga lebih dikenal dengan istilah penyakit kencing tikus. 

Penyakit leptospirosis kasusnya meningkat pada beberapa wilayah di Indonesia, antara lain di Jakarta. Banjir yang melanda kawasan tersebut membuat beberapa warga terinfeksi bakteri leptospira. Saat hujan banyak ditemukan genangan air dan terjadi banjir. Tikus-tikus keluar dari tempat persembunyiannya karena terkena banjir. Hewan pengerat ini mulai terlihat di sekitar lingkungan rumah.

Bakteri leptospira berada di ginjal tikus. Pada tempat tersebut bakteri dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Tikus mengeluarkan bakteri tersebut melalui urinenya. Bakteri leptospira kemudian berkembang biak pada air kotor. Ketika banjir, bakteri tersebut bisa terbawa pada wilayah lainnya secara luas. Dampaknya berpotensi terjadi kejadian luar biasa. Orang terkena penyakit leptospirosis ketika terjadi kontak antara kulit yang luka dengan air banjir yang mengandung bakteri leptospira atau melalui selaput lendir pada mata dan mulut. Namun, kasus penularan melalui selaput lendir mulut jarang terjadi karena itu bisa berarti air yang tercemar bakteri leptospira harus terminum.

Masa inkubasi penyakit leptospirosis berlangsung selama 10 hari hingga 14 hari. Gejala yang paling sering dialami penderita leptospirosis adalah demam, badan terasa menggigil, sakit kepala, dan nyeri pada otot terutama otot betis.

Gejala lainnya berupa tidak nafsu makan, sakit leher sehingga kesulitan menekuk. Bisa juga gejalanya berupa perdarahan pada mata, perasaan mual dan muntah, serta terjadi ruam pada kuht.

Bakteri lestospira dapat menyebar ke ginjal, paru-paru, dan hati. Komplikasi ke ginjal pada tahap akhir dapat mengakibatkan gagal ginjal. Awalnya, bakteri lestospira merusak sel-sel ginjal, kemudian terjadi radang di ginjal. Ketika terjadi komplikasi pada ginjal, jumlah urine akan berkurang dan berwarna kemerahan.

Komplikasi ke paru-paru berupa radang paru-paru, batuk berdahak, dan sesak napas. Kuman leptospira merusak sel paru-paru sehingga terjadi radang paru-paru dan bisa berakhir pada gagal napas. Komplikasi ke hati akan berdampak pada kulit yang berwarna kuning dan mata terlihat kuning kecokelatan. Kuman leptospira bisa merusak sel-sel hati. Dampaknya, orang terkena penyakit hati.

Pengobatan pada penderita leptospirosis sifatnya dukungan. Misalnya, bila demam diberi obat penuran panas dan minum banyak cairan. Makanan yang diberikan harus lunak agar mudah dicerna. Pasien juga diberi obat antibiotika. Bila sampai terjadi gagal ginjal, pasien harus menjalani cuci darah.

5 Cara Agar Terhindar Dari Penyakit Kencing Tikus (Leptospirosis)

Musim banjir biasanya terjadi peningkatan kasus penyakit leptospirosis. Berikut ini 5 cara agar terhindar dari penyakit kencing tikus tersebut:
  • Membersihkan tempat-tempat yang bisa dijadikan tikus untuk bersarang.
  • Memakai sepatu bot ketika berada di kawasan banjir untuk menghindari terjadi luka sebab banjir menghalangi pandangan mata dari benda-benda yang terendam banjir.
  • Bila terdapat luka, sebaiknya memakai sepatu bot agar terlindung dari infeksi bakteri leptospira ketika berada di daerah yang terkena banjir.
  • Kaki yang terkena air banjir dibersihkan menggunakan air bersih, walaupun memang sulit untuk mendapatkan air bersih pada saat terjadi banjir.
  • Memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan terdekat bila tubuh merasa demam, menggigil, dan sakit kepala. 
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "5 Cara Agar Terhindar Dari Penyakit Kencing Tikus (Leptospirosis)"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News