iklan space 728x90px

Hati-hati Plak Di Pembuluh Darah Jantung Sebabkan Penyakit Jantung Koroner

Jendela Informasi - Penyakit jantung masih menduduki peringkat pertama penyebab kematian di dunia. Penyebab yang mendominasi adalah jantung koroner akibat penyempitan pembuluh darah sehingga suplai aliran darah ke jantung menjadi terhambat.

Kondisi penyempitan dan pengerasan pembuluh darah akibat adanya penumpukan plak seringkali disebut sebagai aterosklerosis. Tentu saja, masalah ini tak bisa dianggap sepele karena bisa menyebabkari serangan jantung jika penumpukan plak terjadi di pembuluh darah jantung.

Sumbatan berupa plak tersebut disebabkan oleh timbunan lemak dan substansi lain yang mengeras akibat kolesterol, rokok (baik menjadi perokok aktif maupun pasif), tekanan darah tinggi, diabetes, pembekuan darah, serta faktor usia.

Ibaratnya, kalau kita puasa, tidak makan selama waktu tertentu tidak apa-apa. Tapi kalau pembuluh darah jantung tersumbat dan tidak diberi suplai makanan (oksigen), apalagi sampai tersumbat total, dalam hitungan detik atau menit jantung bisa berhenti berdenyut.

Lalu, jika sudah telanjur menghuni pembuluh darah di arteri jantung, bisakah plak tersebut benar-benar dihilangkan?

Ini yang tidak benar. Sekarang sudah banyak yang mengklaim ada pengobatan atau metode alternatif yang bisa sepenuhnya membersihkan atau 'mencuci' pembuluh darah. Padahal, tidak begitu.

Belum ada obat-obatan yang bisa sepenuhnya meluruhkan plak pada pembuluh darah yang sudah lama mengendap. Meski penyumbatannya masih di bawah 70% tapi sudah mengeras, obat- obatan paling hanya mempertahankan agar sumbatan tidak semakin besar. Obat yang bisa membersihkan timbunan plak baru pada pembuluh darah jantung, hanya efektif pada enam jam pertama setelah serangan. Jadi, kalau sumbatan masih sangat lembut, masih bisa. Lewat enam jam, sudah mengendap.

Penumpukan plak di pembuluh darah hanya bisa dicegah. Pencegahannya yaitu dengan menghindari faktor risiko terjadinya aterosklerosis, seperti rokok, konsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, serta kurang olah raga.

Kateterisasi
Tindakan kedokteran yang menjadi pilihan utama untuk penanganan penyakit jantung koroner adalah teknologi kateterisasi untuk mendeteksi adanya sumbatan. Selang berukuran kecil akan dimasukkan lewat lipatan paha atau pergelangan tangan, mengikuti aliran darah menuju pembuluh darah jantung.

Kalau penyempitannya sudah parah, ditindaklanjuti dengan pemasangan balon dan ring. Jangan membayangkan balon dan ringnya besar karena masuknya lewat selang itu juga. Percutaneous coronary intervention (PCI) atau tindakan minimal invasif untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang mengalami penyempitan dengan balon, memiliki prosedur yang hampir sama dengan kateterisasi. Balon dimasukkan dan dikembangkan tepat di lokasi penyempitan agar pembuluh darah yang menyempit kembali terbuka.

Untuk mencegah terjadinya penyempitan kembali (restenosis), dilakukan tindakan pemasangan ring atau cincin penyangga (stent). Prosedur itu membutuhkan waktu 1-2 jam sampai selesai dan pasien tetap sadar selama tindakan.

Setelah proses tersebut, pasien dipersilakan beraktivitas normal secara bertahap. Akan tetapi, sebaiknya pasien menghindari mengangkat beban yang terlu berat atau aktivitas flsik lain yang terlalu memaksakan diri karena berhubungan dengan peningkatan denyut jantung.

Pada kondisi tertentu seperti plak yang menyumbat sebagian besar pembuluh darah bertahun-tahun kemudian mengeras seperti batu, tidak memungkinkan dilakukan kateterisasi. Kalau selang kateter saja tidak bisa masuk, apalagi balon dan ring. Dengan kondisi itu, biasanya ditangani dengan operasi bypass.
Operasi itu dilakukan dengan membuat pembuluh darah baru dari aorta (pembuluh nadi besar) melewati pembuluh darah koroner yang menyempit sehingga otot-otot jantung mendapat pasokan darah yang cukup untuk kebutuhan kerja jantung. [Sumber: Endah Asih/PRM 2/4/2017]

Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Hati-hati Plak Di Pembuluh Darah Jantung Sebabkan Penyakit Jantung Koroner"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News