iklan space 728x90px

Menyaksikan "Burung Surga" di Raja Ampat


Jendela Informasi - Raja Ampat merupakan salah satu habitat asli "Bird of Paradise." Oleh karena itu, aktivitas yang tak kalah menyenangkan di Raja Ampat selain wisata bahari adalah bird watching. Hutan di wilayah ini dihuni sekitar 250 jenis burung.

Salah satu burung ikonik tanah Papua adalah burung cendrawasih. Pesona keindahan warna bulu, merdunya suara, dan tingkah laku burung ini menjadi daya pikat burung endemik yang dapat dijumpai di wilayah timur Indonesia.

Burung cendrawasih merah (Paradisaea rubra) adalah salah satu tipe yang paling populer dan menjadi maskot di Kampung Sawingrai, Distrik Meos Mansar, Raja Ampat. Tiga jenis lainnya yang juga terkenal yaitu cendrawasih besar (Paradisaea apoda), cendrawasih kecil (Paradisaea minor), dan cendrawasih belah rotan (Cicinnurus magniftcus).

Kepulauan Raja Ampat memiliki empat pulau terbesar yang membentuk namanya, Pulau Waigeo, Pulau Salawati. Pulau Batanta, dan Pulau Misool. Beberapa destinasi menarik di Raja Ampat yang bisa dikunjungi terbagi atas dua pilihan, wisata atas air dan bawah air.

Bagi pengunjung yang memilih wisata bawah air, tentu harus memiliki syarat keahliaan menyelam. Spot terbaik untuk menyelam ada di sekitar Pulau Mansuar seperti Mike Point dan Mantra Point.

Nah, bagi pengunjung yang tidak memiliki keahlian menyelam, pilihan wajib wisata atas air adalah Pulau Wajag dan Pulau Pianemo. Spot ini menawarkan panorama yang sungguh menakjubkan.

Tentu butuh usaha tidak mudah untuk mencapai titik tertinggi di kedua pulau ini. Untuk mencapai Pulau Wajag dibutuhkan waktu sekitar tiga jam dari Waisai. Jalur menanjak yang belum memadai untuk menuju titik tertinggi di Pulau Wajag sungguh menantang adrenalin.

Berbeda dengan Pulau Pianemo yang cuma butuh waktu cukup singkat dicapai dari Waisai, sekitar 1,5 jam. Jalur menuju puncak juga sungguh nyaman. Kata warga setempat ada 302 pijakan yang terbuat dari kayu besi untuk menuju puncak.

Untuk wisata atas air lain, sempatkan mengunjungi Teluk Kabui untuk menemukan kesunyian dan suasana beraroma mistis berlatar tebing karst yang menjulang.

Source: PRM 23/07/2017
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Menyaksikan "Burung Surga" di Raja Ampat"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News