iklan space 728x90px

Surga Di Gili Trawangan

Gili atau Pulau Trawangan, kata banyak orang,  adalah sebuah surga kecil yang habis dikelilingi dengan berjalan kaki  atau bersepeda selama tak lebih dari dua jam.  Dipadu langit cerah, baik pagi maupun sore hari, segala sisi pulau ini menawarkan lukisan alam sekelas wallpaper.  Tak terkecuali pohon-pohon bakau yang mati tercerabut dari tanah dan teronggok di bibir pantai setelah dipermainkan ombak pasang malam hari.

Pulau seluas hanya 360 hektar ini makin unik berkat larangan keberadaan motor dan mobil.  Satu-satunya angkutan umum berupa cidomo, kereta kayu yang ditarik kuda.  Selain lansekap pantai yang elok, Gili Trawangan dianugerahi dengan titik-titik snorkeling, penyelaman, dan bahkan selancar yang memikat di sekelilingnya.  Untuk pemula, pilihlah snorkeling.  Kita bisa menikmati tiga titik snorkeling, salah satunya titik “pengejaran sepasang penyu” bersama belasan atau puluhan orang lain di atas perahu berdasar kaca (glass-bottom boat) selama lima jam.

Layanan untuk hobi lainnya, seperti memancing dan penyelaman juga tersedia.  Bahkan paket penyelaman profesional dengan penerbitan sertifikat banyak ditawarkan dengan harga yang tentu saja membuat kita merogoh kocek lebih dalam.

Gili Trawangan merupakan pulau terbesar dan teramai dari tiga deretan pulau di Selat Lombok, Nusa Tenggara Barat.  Dua lainnya, Gili Meno dan Gili Air, menawarkan lansekap tak kurang indah, meski kalah komersial.  Dari Bandara Internasional Lombok di Praya dibutuhkan waktu hingga tiga jam untuk mencapai Gili Trawangan.  Dengan bus Damri akan membawa kita hingga pusat keramaian wisata di Pantai Senggigi.  Dari sana perjalanan harus diteruskan dengan taksi.  Angkutan umum tak melayani rute Senggigi – Pelabuhan Bangsal, kecuali disewa untuk satu rombongan.

Terpencil di tengah kepungan laut, Gili Trawangan menawarkan romantisme bagi mereka yang ingin mengasingkan diri dari hiruk pikuk pekerjaan sehari-hari, atau bagi pasangan yang hendak menyendiri menikmati bulan madu.  Dengan pemandangan alam yang luar biasa, tak berlebihan banyak orang menyebut Gili Trawangan semacam surga. Beruntung, surga kecil ini relatif terpelihara hingga hari ini.










Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Surga Di Gili Trawangan"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News