iklan space 728x90px

Meningkatkan EQ Anak Melalui Saum

Larangan pemerintah untuk menutup tempat-tempat hiburan malam untuk beroperasi dan imbauan agar tempat makan-minum tutup di siang hari, biasanya dilakukan pada saat bulan suci Ramadhan. Hal ini dimaksudkan demi untuk menghormati datangnya bulan suci, dan umat Islam diharapkan dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan sempurna.

Namun demikian, seringkali kita masih melihat di pinggir jalan adanya berpasang-pasang kaki berjejer di dalam warung kaki lima pada siang bolong. Terkadang ada warung yang ditutup agak lebih rapat dengan menggunakan kain, tetapi itu tak menghilangkan kesan bahwa warung tersebut buka. Pemandangan tersebut sepertinya sudah tidak asing lagi, terutama di kota-kota besar yang notabene mayoritas berpenduduk Muslim. Padahal Rasulullah SAW telah bersabda,"Barang siapa yang meninggalkan puasa sehari di bulan Ramadhan, bukan karena suatu uzur dan sakit, maka sehari tersebut tidak dapat di-qadala dengan puasa sepanjang masa" (H.R. Bukhari, Abu Dawud, Ibnu Majah dan At Turmudzi). Dengan kata lain orang yang meninggalkan puasa tanpa alasan tersebut, sebetulnya telah menabung dosa yang harus dipertanggungjawabkan di kemudian hari.

Tentu saja orang beriman akan senantiasa merasa takut dari laknat sebuah dosa sehingga mereka menjalankan apa yang diperintahkan Allah dengan sangat taat. Rasa takut akan dosa inilah yang perlu ditanamkan kepada anak-anak sejalan dengan menanamkan pemahaman dan hikmah dari belajar melaksanakan ibadah saum, khususnya di bulan Ramadhan. Sesuai dengan perkembangan usianya diharapkan anak memiliki dasar atau fondasi keimanan sejak kecil sehingga pada saat memasuki masa remaja dapat memaknai hakikat melaksanakan ibadah saum.

Banyak pakar/psikolog percaya bahwa ibadah saum berpotensi meredam depresi. Bahkan saum yang berhasil akan berefek pada peningkatan Emotional Quotient (EQ) seseorang. Seorang Muslim yang temperamental misalnya, ketika bersaum dituntut lebih sabar dan mengurangi sensitivitas emosinya. Pengendalian diri yang berhasil pada saat puasa, pada satu titik akan meningkatkan kapasitas seseorang dalam mengatur pikiran, perasaaan, dan tindakannya. Hal ini akan memicu penigkatan EQ seorang Muslim.


Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Meningkatkan EQ Anak Melalui Saum"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News