iklan space 728x90px

Strategi Dan Evaluasi Pembelajaran

Strategi pembelajaran efektif itu sebenarnya mudah diterapkan ketika melibatkan aktivvitas seluruh anak tanpa harus ada perbedaan status, mengikutsertakan peserta didik (anak) sebagai tutor sebaya, serta mengandung unsur permainan dan penguatan (reinforcement). Strategi pembelajaran efektif itu memungkinkan semua anak dapat belajar lebih rileks, selain menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keikut-sertaan peserta didik dalam proses belajar secara penuh. Tiap kegiatan belajar itu se-baiknya punya tujuan yang bisa dievaluasi dengan beberapa cara. Evaluasi menjabarkan hasil belajar, yaitu memberikan gambaran seberapa jauh anak berhasil dalam mengem-bangkan serangkaian keterampilan, pengetahuan, dan perilaku selama pembelajaran dengan topik atau kurikulum yang fleksibel.

Hasil akhir yang dicapai anak, idealnya berhubungan dengan apa yang bisa anak-anak lakukan sebelumnya dan yang dapat mereka lakukan sekarang. Itu tidak ada hubungannya dengan ujian standar yang dilakukan tiap akhir tahun ajaran. Anak dalam kelompok usia atau kelas yang sama, mungkin memiliki setidaknya tiga tahun perbedaan dalam hal kemampuan umum dibandingkan dengan teman-teman sebayanya. Itu berarti, membandingkan sesama peserta didik dengan menggunakan tes yang distandardisasi adalah tidak adil untuk seluruh anak (termasuk mereka yang kemampuan akademisnya jauh di bawah rata-rata kelas dan mereka yang kecerdasannya jauh di atas teman-temannya).

Prosedur penerapan strategi pembelajaran efektif itu adalah: pertama, pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas, peserta didik harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru.

Kedua, guru membagi kelompok, anggota kelompok terdiri atas 3-4 anak yang heterogen. Fungsi kelompok adalah supaya setiap anak lebih memahami materi bersama tertian anggota kelompoknya.

Ketiga, membuat game dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Anak memilih nomor tertentu dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu.

Evaluasi hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran efektif, dalam setiap kegiatan belajarnya sebaiknya memiliki tujuan yang dapat dievaluasi dengan beberapa cara. Evaluasinya harus menjabarkan hasil belajar, memberikan gambaran seberapa jauh anak berhasil dalam mengembangkan serangkaian keterampilan, pengetahuan, dan perilaku selama pembelajaran dengan topik atau kurikulum yang fleksibel.

Dengan demikian, peserta didik dapat mengembangkan dan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhannya, dapat berinteraksi antara anak dan guru melalui kegiatan pembelajaran yang dibimbing oleh guru yang menunjukkan perasaan positif, mampu beradaptasi dan berkomunikasi dengan anak, memberikan pujian (reward) atau penghargaan yang relevan pada anak, membantu anak memfokuskan perhatiannya, memberikan makna pada pengalaman anak, serta mengu-raikan dan membimbing anak agar mencapai kedisiplinan diri.

Untuk menilai hasil belajar semua anak, tentunya tidak hanya didasarkan kepada hasil ujian nasional (UN), tetapi juga mempertimbangkan hasil penilaian berkelanjutan.
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Strategi Dan Evaluasi Pembelajaran"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News