iklan space 728x90px

Mari Mengenal Gejala Darah Rendah (Hipotensi)

Mari Mengenal Gejala Darah Rendah (Hipotensi) - Jika seseorang merasakan lemah, letih, dan lesu, bisa jadi ia tengah mengalami tekanan darah rendah. Mengenai gangguan kesehatan yang satu ini, patut dipahami penyebabnya untuk mencari penanganan
yang tepat.

Darah rendah perlu dibedakan antara tekanan darah yang berada di bawah normal (hipotensi) dan keadaan tubuh kekurangan hemoglobin atau eritrosit (anemia). Gejala tekanan darah rendah dan anemia hampir sama, yaitu berupa lesu, pusing, jantung berdebar, hingga pingsan.


Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari jantung yang diperoleh dari paru-paru dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.

Pada anemia ringan atau sedang biasanya tanpa gejala. Pada beberapa kepustakaan, anemia berat pada orang dewasa ditandai dengan hemoglobin di bawah 7 g/dL. Akan tetapi, derajat serta gejala klinis anemia dapat berbeda pada setiap individu, dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan lingkungan. 

Penyakit darah ini cukup sering ditemukan. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan (hemdlisis), atau kekurangan pembentukan sel darah merah (hematopoiesis yang tidak efektif). Pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) kurang dari 13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.

Penyebab anemia dapat bermacam-macam seperti perdarahan akut akibat luka yang dalam, kecelakaan, atau melahirkan dengan perdarahan yang banyak. Atau anemia yang terjadi karena terganggunya produksi atau perkemban-gan dari eritrosit/hemoglobm.

Untuk mengetahui jenis anemia dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan hematologi rutin untuk melihat kadar hemoglobin, hematokrit, dan eritrosit Pemeriksaan laboratorium yang tidak kalah penting adalah pemeriksaan morfologi darah tepi untuk melihat keadaan eritrosit seperti distri-busi, diameter, benruk, dan warna.

Hipotensi
Hipotensi adalah istilah medis untuk tekanan darah rendah yaitu suatu keadaan di mana tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. Tekanan darah normal orang dewasa, menurut JNC 8 (Joint National Committee tahun 2013), adalah <i2o/<8o mmHg atau dengan kata lain tekanan darah normal orang dewasa berada pada rentang 90/ 60 mmHg sampai <i20/<8o mmHg.

Tekanan darah tidak sama setiap saat, turun pada saat tidur dan naik pada saat bangun, saat cemas, aktif, atau luapan emosi yang naik. Tubuh kita sangat sensitif terhadap perubahan tekanan darah. Sebagai contoh, jika kita berdiri dengan cepat dari posisi duduk atau tidur tekanan darah akan turun tetapi segera direspons oleh tubuh dengan menaikkan tekanan darah ke tekanan darah normal untuk memastikan aliran darah dan oksigen yang cukup ke otak, ginjal, dan organ-organ vital lain.

Hipotensi dibagi menjadi tiga jenis. Pertama dan paling banyak adalah hipotensi ortostatik atau hipotensi postural. Hipotensi jenis ini terjadi karena tubuh tidak dapat mengembalikan tekanan darah ke normal dengan cepat pada saat seseorang berdiri dari posisi duduk atau berbaring. Penurunan tekanan darah biasanya hanya berlangsung beberapa detik atau menit dan akan kembali normal setelah duduk atau berbaring selama beberapa menit. Hipotensi ortostatik paling banyak disebabkan oleh dehidrasi, sering juga terjadi pada brangtua terutama dengan kondisi kesehatan yang buruk dan dapat terjadi pada kehamilan.

Kedua, Neurally Mediated Hypotension (NMH) vaitu penurunan tekanan darah setelah berdiri lama atau pada situasi yang menakutkan atau tidak menye-nangkan. Jenis hipotensi ini lebih banyak terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.

Ketiga adalah hipotensi berat yang berhubungan dengan syok. Syok merupakan kondisi yang mengancam jiwa dimana tekanan darah turun sangat rendah hingga menyebabkan otak, ginjal dan organ-organ vital lainnya tidak mendapatkan suplai darah yang cukup.

Sebagian orang memiliki tekanan darah rendah sepanjang waktu dimana mereka tidak memiliki gejala. Tekanan rendah tersebut normal untuk mereka selama tidak disertai gejala. Pada orang sehat, tekanan darah rendah tanpa disertai gejala tidak menjadi masalah dan tidak membulkan pengobatan. Hipotensi menjadi keadaan yang serius hanya bila menimbulkan gejala atau yang berhubungan dengan suatu penyakit seperti penyakit jantung dan dokter akan memeriksa serta mencari penyebab yang mendasarinya.

Pengobatan hipotensi bergantung pada tipe hipotensi dan berat ringannnya gejala yang dirasakan. Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan tekanan darah ke normal sehingga bisa meredakan gejalanya dan untuk mengobati penyakit yang mendasarinya. Jika muncul gejala hipotensi, segera duduk atau berbaring. Naikkan kaki hingga posisinya lebih tinggi dari jantung. Bila gejala menetap, segera periksakan ke dokter.


Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Mari Mengenal Gejala Darah Rendah (Hipotensi)"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News