iklan space 728x90px

Hiperkolesterolemia Picu Penyakit Jantung Dan Stroke

Jendela Informasi - Hiperkolesterolemia Picu Penyakit Jantung Dan Stroke. Anda penikmat makanan sarat lemak jenuh, seperti gorengan, seafood, fast food bahkan jeroan? Nah, Anda perlu mewaspadai gejala hiperkolesterol. Apa itu dan bagaimana mengatasinya?

Gaya hidup buruk, mulai dari mengonsumsi makanan yang tidak sehat serta kurang berolahraga menjadi pemicu hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan kadar kolesterol dalam darah yang lebih dari normal. Kadar kolesterol normal adalah sekitar 160 mg/dl - 200 mg/dl. Jika kadar kolesterol lebih dari 200 mg/dl sudah mengindikasikan adanya masalah kolesterol yang dapat memicu munculnya penyakit akibat kolesterol atau hiperkolesterolemia. Jika kondisi ini tidak diatasi maka pasien bisa mengalami penyakit jantung dan stroke.
Penyebab
Hiperkolesterolemia adalah kadar kolesterol dalam darah yang tidak normal. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan di mana kolesterol dalam tubuh sudah melebihi kadar normal dalam darah. Kadar kolesterol yang berlebihan akan mengendap di saluran peredaran darah sehingga menyempitkan saluran aliran darah tersebut dan mengganggu sistem peredaran darah normal. Kondisi inilah yang kemudian dapat menyebabkan munculnya penyakit kardiovaskular.

Tidak ada gejala ekstrem bagi yang mengalami hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia adalah kadar kolesterol dalam darah kita sedang tidak berada dalam takaran yang normal. Kadar kolesterol meningkat, dan biasanya itu disebabkan oleh faktor dari luar seperti zat makanan yang masuk ke dalam tubuh kita.

Walaupun dalam tubuh terdapat dua jenis kolesterol, namun harus selalu berada dalam keadaan seimbang karena keduanya bekerja berlawanan. LDL sering disebut kolesterol buruk karena ia bersifat sangat aterogenik. yaitu menyebabkan proses arteriosklerosis koroner (penyumbatan dan pengerasan). Sedangkan HDL yang dikenal sebagai kolesterol baik bekerja sebaliknya, yaitu mencegah proses aterosklerosis dengan membawa kolesterol dari pembuluh darah (atau jaringan lain) ke hati untuk dibuang sebagai asam ernpedu. Dan apabita keseimbangan terganggu, kadar LDL cenderung meninggi dan kadar HDL cenderung makin rendah, sehingga arteriosklerosis lebih mudah terjadi.
Tingginya kadar kolesterol dalam darah atau yang disebut hiperkolesterolemia ini terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor, antara lain adalah konsumsi lemak jenuh dan kolesterol dari makanan sehari-hari yang akan meninggikan kadar kolesterol darah, serta kelebihan berat badan. Jika ini terjadi akan berisiko penyakit jantung dan cenderung menaikkan kadar kolesterol. Apalagi kurangnya aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang teratur dapat menurunkan kolesterol buruk dan menaikkan kolesterol baik, di samping itu harus mengurangi berat badan. Tidak hanya itu, kebiasaan minum alkohol yang berlebihan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida. Namun, konsumsi alkohol sekitar 30-60 ml sehari justru dapat meningkatkan kolesterol baik.

Selain pola makan, faktor lain yang juga dapat menimbulkan hiperkolesterolemia adalah faktor genetik. Yang paling susah itu kalau hiperkolesterolemia yang diidap seseorang karena adanya faktor keturunan. Karena biasanya orang gemuk yang kolesterolnya tinggi, tapi orang kurus juga bisa kena hiperkolesterolemia kalau dia punya penyakit turunan.

Gejala
Hiperkolesterolemia ini biasa terjadi pada pasien yang laki-laki yang berusia di atas 40 tahun dan biasa terjadi pada wanita ketika sudah mulai menopause. Karena semakin tua maka kadar kolesterol akan semakin meningkat.
Walau sering dikatakan silent killer dan tak bergejala, sebenarnya kolesterol yang tinggi dalam tubuh memberikan sinyal-sinyal yang seharusnya tidak diabaikan. Tengkuk, pundak berat dan pegal misalnya, merupakan salah satu tanda seseorang sedang memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Sebagian besar orang merasakan berat di kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai akibat kurangnya oksigen.

Mudah lelah dan sering sakit kepala juga bisa menjadi pertanda bahwa Anda sedang menderita hiperkolesterolemia. Hal tersebut dikarenakan kolesterol yang tinggi dalam darah memicu terjadinya penimbunan plak-plak di pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan terjadinya artherosclerosis. Kondisi ini membuat arteri akan menyempit dan membuat aliran darah ke kepala dan otak berkurang, sehingga menyebabkan rasa sakit di kepala.

Pencegahan
Melakukan pemeriksaan kadar kolesterol merupakan cara pencegahan terbaik. Untuk pengobatan hiperkolesterolemia ini juga harus dibantu dengan konsumsi obat-obatan penurun kolesterol seperti obat golongan statin.
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Hiperkolesterolemia Picu Penyakit Jantung Dan Stroke"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News