iklan space 728x90px

Cincau, Segar dan Menyehatkan


Jendela Informasi - Biasanya di bulan Ramadan banyak sekali kita temukan cincau di pasar-pasar tradisional, bahkan di supermarket pun telah banyak dijual. Cincau hitam umumnya disajikun bersama-sama dengan potongan-potongan kecil buah-buahan, irisan kelapa muda, sirup encer, atau yang paling populer di masyarakat adalah sebagai bagian dari es campur. Cincau dan es campur adalah dua wujud yang tak terpisahkan karena tanpa cincau dapat dipastikan es campur akan terasa kurang lengkap dun kurang nikmat.

Kini penggunaan cincau semakin meluas akrab dengan semua lapisan masyarakat dan dapat dijumpai di warung-warung pinggir jalan, kaki lima, gerobak dorong, pasar tradisional, pasar swalayan, restoran, dan hotel berbintang.

Cincau, selain segar dikonsumsi, harganyapun murah. Di samping itu cincau dipercaya bisa mendinginkan panas dalam, bahkan diyakini dapat menyembuhkan beberapa penyakit menakutkan, seperti kanker.

Nah. apakah Anda salah sutu penggernar cincau? Jika ya, ada berita baik bagi Anda. Cincau meagandung antioksidan dan mampu mematikan sel kanker. Hasil penelitian membeberkan, pemberian ekstrak daun cincau, khususnya cincau hijau pada tikus percobaan terbukti dapat rnembunuh sel tumor secara mengagumkan. Potensi cincau juga diuji dengan cara dipaparkan pada empat jenis sel kanker, yaitu sel kanker darah (leukemia), kanker mulut rahim, paru, dan payudara. Ekstrak daun cincau ternyata mampu secara mengagumkan membunuh sel kanker darah (leukemia) sebesar 55-90 persen. Sementara kemampuan cincau membunuh sel kanker lain sekira 60 persen.

Hal ini rneminjukkan cincau hijau mengandung komponen bioaktif pembunuh sel kanker. Selain itu ternyata cincau hijau jug amampu menyingkirkan senyawa-senyawa berbahaya pemicu kanker. 




Jenis Cincau
Kita mengenal dua jenis cincau, yaitu cincau hijau dan cincau hitam. Keduanya berbeda dalam hal warna, cita rasa, penampakan, bahan baku. dan cara pembuatan. Cincau hijau dibuat dari daun cincau (Cyclea barbata L Miers .dan Premna oblongifolia Merr) tanpa proses pemanasan. Sedangkan cincau hitam dibuat dari seluruh bagian tanaman janggelan (Mesona palustris BL) dengan proses pemanasan dan penambahan bahan lainnya. Kedua cincau tersebut rasanya enak, kenyal, dan hampir menyerupai agar-agar.

Tumbuhan cincau termasuk tumbuhan berbatang merambat, diameter lingkar batang kecil, kulit batangnya kasap dan berduri. Panjang batangnya mampu mencapai belasan meter, dan daunnya berbentuk perisai dengan permukaan dipenuhi bulu. Tumbuhan ini sering ditemukan di daerah terbuka tepi hutan atau semak belukar, tetapi ada juga yang dipelihara dan merambat pada pagar tanaman dan.semak belukar. Cincau cocok tumbuh di daerah yang mempunyai ketinggian kurang dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ditemukan menyebar di Jawa Barat (sekitar Gunung Salak, Batujajar, Ciampea, dan Ciomas), JawaTengah (Gunung Ungaran, Gunung Ijen), Sulawesi, Bali, Lombok, dan Sumbawa. 

Tingkat kekerasan gel cincau hitam pada umumnya lebih baik dibandingkan cincau hijau. Dengan demikian, cincau hitam lebih tahan terhadap proses sineresis, yaitu keluarnya cairan dari gel, sehmgga gel menjadi mudah hancur dan kehilangan sifat kenyalnya. Itulah sebabnya cincau hitam banyak diperjualbelikan di berbagai tempat, sedangkan cincau hijau biasanya hanya dibuat untuk keperluan sendiri atau dijual dengan masa simpan sehari.

Komposisi gizi daun cincau per 100 gram bahan mentah adalah energi 122 kkal, protein 6 gram, lemak 1 gram, karbohidrat 26 gram, kalsium 100 mg, fosfor 100 mg, besi 3,3 mg, vitamin A 10.750 SI, vitamin B1 80 mg, vitamin C 17 mg (Dkektorat Gizi, Depkes, 1992).

Sebagai Obat
Selain sebagai bahan makanan, cincau juga memiliki kegunaan sebagai obat. Konon cincau dapat digunakan sebagai penurun panas badan, demam, sakit perut (perut mual), diare, batuk, pencegah gangguan pencernaan, dan penurun tekanan darah tinggi. 

Sebagai bahan minuman, cincau tidak sekadar menyegarkan kerongkongan, tetapi minuman yang lezat ini juga kaya karbohidrat, polifenol, saponin, flavonoida dan lemak. Tidak ketinggalan kalsium, fosfor, vitamin A dan B juga ikut nimbrung dalam daunnya.

Menurut penelitian para ahli, tumbuhan ini mengandung zat sejenis karbohidrat yang mampu menyerap air, sehingga daunnya menjadi padat. Apabila segenggam daun cincau diremas-remas dengan satu rantang air maka akan diperoleh cincau berupa agar-agar seperti dijual di pasar-pasar. Selain mengandung zat karbohidrat, cincau juga mengandung zat lemak dan sebagainya.

Cincau juga dipercaya sebagai obat sariawan, bisul, dan disentri. Kini manfaat cincau terhadap kanker sedang menjadi perhatian para peneliti. Cincau hijau dipastikan mengandung klorofil, zat yang memberi warna hijau pada daun. Banyak literatur menyebutkan klorofil sebagai zat antioksidan, antiperadangan, dan antikanker. Selain itu, cincau memiliki kandungan alkaloid cukup banyak. Alkaloid adalah senyawa yang digunakan sebagai bahan obat dan antikanker.

Zat yang bernama alkaloid bisbenzilsokuinolin dan S. S-tetandrin yang terdapat pada daun cincau juga sangat berperan mencegah dan mengobati penyakit pmbuluh darah jantung (kardiovaskular), tekanan darah tinggi serta penyakit lambung. Konsumsi cincau bagi penderita penyakit jantung sangat dianjurkan.

Dengan berbagai zat yang terkandung di dalamnya, telah menjadikan tanaman ini lebih istimewa. Tanaman ini ternyata mampu menyembuhkan berbagai penyakit, dari penyakit ringan hingga penyakit berat yang merisaukan. Sebagai makanan/minuman cincau juga sangat sesuai karena rasanya segar, cita rasanya mild (tidak menyengat) sehingga bisa diterima kebanyakan orang, termasuk orang yang sakit karena tidak memicu rasa mual dan muntah.

Walaupun sumbangan gizinya sangat kecil, tetapi kehadiran cincau dalam minuman dingin sering dikreasi untuk menciptakan warna-warni yang menarik dan kontras. Tentu juga untuk membantu menimbulkan sensasi rasa dan imajinasi yang mengasyikkan saat minuman diteguk dan menggelinding di tenggorokan. [Source: diambil dari berbagai sumber]

Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Cincau, Segar dan Menyehatkan"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News