iklan space 728x90px

Waspadai Penyebaran Virus Ebola Dan Ketahui Cara Mencegahnya

Wabah ebola belakangan ini menjadi perhatian dunia kesehatan. Penyakit yang kini mewabah di Afrika Barat itu telah merenggut ratusan korban jiwa. Dikhawatirkan, penyakit ini bisa keluar dari Afrika dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Karena itu waspada terhadap penyebaran virus ebola.

Sejarah
Penyakit ebola termasuk ganas dan mematikan. Akhir-akhir ini penyakit ini mewabah di Afrika Barat, seperti Kongo, Sierra Leon, Guinea, Liberia dan Nigeria. Penyakit ini menyerang lebih dari 1.400 orang dan 932 orang diantaranya meninggal dunia. Selain itu, sejauh ini sudah ada 60 tenaga kesehatan, termasuk dokter asing yang meninggal karena infeksi virus ebola.

Virus ini berasal dari nama lembah Sungai Ebola di Republik Demokratik Kongo (dulunya Zaire). Penyakit ini diketahui pertama kali pada tahun 1976 di sebuah rumah sakit kecil di kota Kongo. Pada saat itu, datang seorang pasien bernama Mabalo. Ia mengeluh demam tinggi, sakit kepala, lemah otot dan diare.

Tak lama keluhan seperti yang dialami Mabalo menjalar ke berbagai desa sekitarnya. Malahan, beberapa bulan kemudian penyakit ini juga menyebar ke negara-negara tetangga Kongo. Sejak itulah penyakit ebola menjadi pembicaraan ahli kesehatan dunia.

Walaupun peneliti sudah mengetahui penyebab virus itu, namun mereka tak berdaya. Ratusan jiwa menjadi korban keganasan penyakit itu. Dalam wabah pada tahun 1976, di Kongo sebanyak 318 orangg terinfeksi virus, 280 orang diantaranya meninggal dunia.

Penyakit ebola adalah penyakit yang disebabkan oleh virus ebola dengan tingkat kematian tertinggi yang pernah ditemukan. Tingkat kematiannya dapat mencapai 50-90%. Penyakit ini dapat mempengaruhi manusia dan binatang primata seperti orangutan, gorila dan simpanse.

Sejak ditemukan hingga sekarang, sekitar 38 tahun, catatan 24 kali terjadi wabah ebola. Wabah yang menelan korban jiwa terbanyak tahun 2014.

5 Jenis Virus Ebola
Virus ebola ada lima jenis, yakni Bundibugyo ebolavirus (BDBV), Zaire  ebolavirus (EBOV), Reston ebolavirus (RESTV), Sudan ebolavirus (SUDV), dan Tai Forest ebolavirus (TAFV).

Mencegah Penularan
Sejauh ini belum ada terapi pengobatan yang spesifik untuk penyakit ini. Vaksin juga belum ditemukan. Inilah sebabnya prinsip pengobatan pasien ini adalah menguatkan daya tahan tubuh pasien sehingga mampu menahan serangan virus.

Mencegah penyakit ini ialah menghindari kontak langsung dengan penderita yang terinfeksi virus ebola, misalnya tidak berjabat tangan, minum bergantian gelas, transfusi darah. Juga hindari memakai barang-barang pasien, seperti handuk, baju, sepatu, sisir.

Ketika ada anggota keluarga atau tetangga  sehabis bepergian dari Afrika, mengeluh sakit dengan gejala seperti tersebut di atas sarankan segera berobat ke rumah sakit.

Bila dipastikan menderita penyakit itu, tentu petugas akan segera melakukan tindakan yang tepat.

Yang harus diketahui juga, jika ada yang terkena virus ebola, silakan membakar pakaian, seprai yang pernah dia pakai, selimut dan barang-barang lainnya. Hal ini untuk memutus rantai penularan virus pada orang lain.

Tenaga medis yang merawat pasien juga harus hati-hati. Gunakan pelindung diri yang memadai seperti sarung tangan, masker, kacamata, dan cuci tangan yang bersih sehabis bersentuhan dengan pasien.

Sedapat mungkin hindari kontak dengan orangutan, kelelawar, dan babi hutan karena virus ebola berkembang di tubuh binatag itu.
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Waspadai Penyebaran Virus Ebola Dan Ketahui Cara Mencegahnya"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News