iklan space 728x90px

Diare Janganlah Dianggap Enteng, Ketahui Cara Mengatasinya!

Kata diare sudah tidak asing lagi di telinga kita. Setiap orang pasti pernah mengalaminya. Namun, terkadang kita menganggap enteng diare. Padahal, diare yang tidak tertangani dengan baik bisa mengancam jiwa.

Diare merupakan perubahan bentuk tinja atau kotoran menjadi lebih cair dari biasanya. Frekuensinya lebih dari tiga kali dalam sehari atau kalau ditimbang berat tinja sekitar 200 gram. Ketika diare menyerang, konsistensi tinja menjadi lebih cair dari biasanya. 

Diare terbagi atas tiga jenis, akut, subakut, dan kronis. Pembagiannya berdasarkan waktu berlangsungnya diare. Diare akut bila berlangsung kurang dari dua minggu. Diare subakut bisa berlangsung dua hingga empat minggu. Diare kronis bila terjadi lebih dari empat minggu.

Klasifikasinya dibuat seperti itu, karena penyebab ketiga jenis diare tersebut berbeda. Diare akut hampir 90% disebabkan infeksi. Artinya ada kuman yang menyerang saluran pencernaan manusia. Sementara pada diare subakut dan kronis kemungkinan penyebabnya infeksi semakin kecil.

Di antara ketiga jenis diare tersebut, yang paling sering menyerang orang adalah diare akut. Di daerah tropis, diare merupakan penyakit sehari-hari. Hampir semua orang pernah mengalami diare dengan penyebabnya infeksi. Hampir sekitar 90% disebabkan bakteri.

Kotoran orang yang terkena diare sudah terkandung kuman. Kotoran tadi kemudian mencemari air atau makanan dan masuk ke orang lain melalui mulut. Contoh, penderita diare buang air besar tidak pada tempatnya. Lalat hinggap pada kotoran tersebut, kemudian hinggap lagi pada makanan lain yang tidak dilindungi. Orang yang mengonsumsi makanan tersebut dapat terkena diare.

Pada musim hujan seperti saat ini, kasus diare lebih banyak. Hal itu bisa terjadi ketika sanitasi lingkungan kurang baik Kotoran bisa mencemari sumur, air minum, atau melalui lalat sehingga orang lain bisa terkena diare.

Hujan menyebabkan banyak genangan air. Air sumur bisa tercemar karena letaknya yang berdekatan dengan lokasi pembuangan tinja. Lalat banyak karena banyak makanan yang membusuk akibat air yang terkumpul pada tempat sampah.

Sebetulnya diare merupakan sistem pertahanan tubuh ketika saluran pencernaan dimasuki kuman. Saat itu, tubuh berusaha mengeluarkan/membuang kuman dengan cara seperti mcnguras atau sengaja mengeluarkan cairan. Bahayanya, tubuh akan kekurangan cairan.

Mengganti cairan

Oleh karena itu, penanganan pertama yang dapat dilakukan ketika diare menyerang adalah dengan mengganti cairan yang keluar dari tubuh. Idealnya, sekali mencret cairan yang harus diganti sekitar 200 mililiter. Ketika diare, cairan yang dikeluarkan tubuh bukan hanya air, tetapi elektrolit pun ikut keluar sehingga idealnya cairan pengganti harus mengandung elektrolit.

Dahulu sering diajarkan kalau diare membuat sendiri larutah air gula dan garam. Saat ini, hal itu masih dapat dilakukan sebagai penanganan pertama ketika terkena diare. Namun, di pasaran saat ini banyak dijual larutan isotonik yang mengandung elektrolit dengan rasa yang lebih enak.

Pada prinsipnya, bila tidak ditemukan cairan seperti itu, cairan apa saja bisa dikonsumsi untuk mengganti cairan tubuh yang keluar sepanjang air tersebut bersih dan bukan air mentah. Kalau terdesak, air kelapa dapat digunakan sebagai pertolongan pertama. Kalau tidak ada masalah, susu pun diperbolebkan sebagai pengganti cairan yang keluar. Tapi ada orang yang alergi terhadap susu sehingga bila minum susu malah akan semakin bertambah mencretnya.

Mungkin timbul pertanyaan, kapan orang harus berobat ke dokter atau rumah sakit ketika diare menyerang? Bila kekurangan cairan yang terjadi sudah berat atau curiga bukan sekadar diare biasa. Kondisi seperti itu antara lain diketahui melalui tanda-tanda yang muncul. Seperti kulit tangan sudah keriput, badan terasa lemas, mata terlihat cekung, muntah terus-menerus sehingga cairan tidak bisa masuk. Suara menjadi serak karena kurang cairan dan terjadi penurunan kesadaran. Bila kondisi sudah seperti itu bawa ke rumah sakit karena kekurangan cairan tidak bisa diatasi dengan pemberian cairan melalui mulut, tetapi harus melalui cairan infusi.

Kewaspadaan perlu dilakukan kalau diare menyerang orang lanjut usia dan bayi atau anak-anak. Ketika diare menyerang mereka, harus dipikirkan pula terjadi sesuatu yang lain. Penanganannya harus lebih baik atau hati-hati karena kemampuan minum pada orang lanjut usia sudah terbatas. Kehati-hatian diperlukan pula kalau kotoran yang keluar bukan hanya cairan, tetapi disertai darah. Dikhawatirkan, ada infeksi yang berat atau penyebab lainnya sehingga harus ditangani lebih baik walaupun kekurangan cairan belum terlalu parah.

Kewaspadaan diperlukan juga buat diare yang dialami oleh orang dengan penyakit kronis, penderita diabetes melitus, atau orang yang minum obat penyakit rematik. Mereka mungkin memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik.

Diare dapat menyebabkan kematian bila kekurangan cairan yang terjadi berlangsung parah. Hal itu bisa terjadi lantaran terlambat ditangani. Misalnya di rumah tidak bisa minum, didiamkan berhari-hari sehingga terjadi kekurangan cairan. Tekanan darah akan turun sehingga mengancam fungsi-fungsi organ tubuh lain. Ketika fungsi organ tubuh terancam maka dapat membahayakan jiwa.

Cara Mencegah Diare

Diare ditularkan dari orang yang sakit kepada orang yang sehat melalui makanan atau air yang terkontaminasi kuman penyebab diare. Upaya yang dilakukan agar terhindar dari diare adalah sebagai benkut:
  • Perhatikan higiene dan makanan yang dikonsumsi
  • Perhatikan higiene dari penjamah makanan
  • Hindari makanan yang tidak bersih
  • Tidak makan sembarang 
  • Kalau tidak yakin akan kebersihan makanan yang dijual sebaiknya tidak membeli makanan tersebut
  • Konsumsi makanan yang sudah dimasak
  • Sebagai dari  bagian kampanye pola hidup bersih dan sehat biasakan cuci tangan pakai sabun sebelum serta sesudah melakukan aktivitas Misalnya, cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan. Mencuci tangan pakai sabun sesudah dari kamar mandi. Cuci tangan pakai sabun bisa mencegah penyakit infeksi, terrnasuk diare.




Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Diare Janganlah Dianggap Enteng, Ketahui Cara Mengatasinya!"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News