iklan space 728x90px

Tantrum pada Anak: Memahami Penyebab dan Cara Mengatasinya


Tantrum adalah ledakan amarah yang sering terjadi pada anak usia 1 hingga 3 tahun. Tantrum dapat ditandai dengan menangis kencang, menjerit, berguling-guling di lantai, melempar barang, atau bahkan memukul orang lain.

Perilaku tantrum dapat membuat orang tua frustrasi dan bingung. Namun, penting untuk diingat bahwa tantrum adalah cara anak untuk mengekspresikan emosinya yang belum mereka pahami dengan baik.

Penyebab Anak Sering Tantrum

Ada berbagai faktor yang bisa mengakibatkan anak sering tantrum, di antaranya:

Keterbatasan kemampuan komunikasi: Anak usia balita belum memiliki kemampuan bahasa yang memadai untuk mengomunikasikan kebutuhan dan perasaannya dengan jelas. Hal ini dapat membuat mereka frustrasi dan tantrum adalah cara mereka untuk mengekspresikan frustrasi tersebut.

Keinginan yang tidak terpenuhi: Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar dan ingin mencoba banyak hal. Namun, terkadang orang tua tidak dapat memenuhi semua keinginan mereka. Hal ini dapat membuat anak frustrasi dan tantrum.

Kelelahan, lapar, dan haus: Kebutuhan dasar seperti tidur, makan, dan minum sangat penting bagi anak-anak. Ketika mereka lelah, lapar, atau haus, mereka lebih mudah tantrum.

Kurang perhatian: Anak-anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Ketika mereka merasa kurang diperhatikan, mereka dapat tantrum sebagai cara untuk mendapatkan perhatian.

Meniru perilaku orang dewasa: Anak-anak belajar dengan meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Jika mereka sering melihat orang dewasa tantrum, mereka mungkin akan meniru perilaku tersebut.

Cara Mengatasi Tantrum pada Anak

Meskipun tantrum dapat membuat orang tua frustrasi, penting untuk tetap tenang dan sabar saat menghadapi anak yang tantrum. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi tantrum pada anak:

Tetap tenang: Hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Jika Anda ikut marah atau frustrasi, hal ini hanya akan memperburuk situasi.

Pindahkan anak ke tempat yang aman: Jika anak tantrum di tempat umum, pindahkan mereka ke tempat yang aman dan tenang. Hal ini untuk mencegah anak menyakiti dirinya sendiri atau orang sekitarnya.

Bicaralah dengan tenang: Setelah anak tenang, bicaralah dengan mereka dengan tenang dan tanyakan apa yang mereka rasakan. Bantu mereka untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan emosinya dengan kata-kata.

Hindari memberi perhatian: Jika anak tantrum untuk mendapatkan perhatian, hindari memberi mereka perhatian. Hal ini hanya akan mengajari mereka bahwa tantrum adalah cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian.

Alihkan perhatian anak: Jika memungkinkan, alihkan perhatian anak dengan menawarkan mereka sesuatu yang menarik untuk dilakukan, seperti mainan atau aktivitas yang mereka sukai.

Puji perilaku yang baik: Ketika anak berperilaku baik, pujilah mereka dengan tulus. Hal ini akan membantu mereka belajar bahwa perilaku yang baik adalah cara yang lebih baik untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Konsisten: Konsistensi adalah kunci dalam mendisiplinkan anak. Pastikan Anda selalu menerapkan aturan dan konsekuensi yang sama untuk perilaku yang tidak diinginkan.

Cari bantuan profesional: Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi tantrum anak, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog anak atau dokter anak.

Penting untuk diingat bahwa tantrum adalah fase perkembangan yang normal pada anak-anak. Dengan kesabaran, pengertian, dan strategi yang tepat, Anda dapat membantu anak Anda belajar mengelola emosinya dengan cara yang lebih sehat.

Tips Tambahan

Buatlah rutinitas yang jelas: Rutinitas yang jelas dapat membantu anak merasa lebih aman dan nyaman, sehingga dapat mengurangi risiko tantrum.

Sediakan waktu bermain yang cukup: Bermain adalah cara yang penting bagi anak-anak untuk belajar dan mengekspresikan diri. Pastikan anak Anda memiliki cukup waktu untuk bermain setiap hari.

Ajarkan anak cara mengelola emosinya: Ajarkan anak Anda cara mengidentifikasi dan mengekspresikan emosinya dengan cara yang sehat. Anda dapat menggunakan buku cerita, lagu, atau permainan untuk membantu anak belajar.

Berikan contoh yang baik: Anak-anak belajar dengan meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Pastikan Anda menunjukkan kepada anak Anda cara mengelola emosinya dengan cara yang sehat.

**************

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat membantu anak Anda untuk tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.

Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Tantrum pada Anak: Memahami Penyebab dan Cara Mengatasinya"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News