iklan space 728x90px

Cara Budidaya Udang Hias

Budidaya udang hias tidaklah sulit karena tidak membutuhkan tempat yang luas. Udang hias bisa dibudidayakan di akuarium ukuran 30 x 30 cm yang menampung sekitar 150 ekor. Perkawinan (pemijahan) udang hias bisa dilakukan secara massal dan sepasang-sepasang. Masing-masing cara perkawinan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan perkawinan massal adalah durasi bertelurnya lebih cepat namun dari segi kualitas agak berkurang, sebaliknya kalau dilakukan sepasang-sepasang maka durasi bertelurnya lebih lama tapi kualitasnya lebih bagus.


Pemijahan
Sebagian orng lebih condong ke pemijahan massal yaitu dengan menaruh 100 ekor udang hias ke dalam satu akuarium, lalu setelah ada yang bertelur udang tersebut dipisahkan ke tempat khusus untuk bertelur. Akuarium harus dipastikan ada tanaman air sebagai tempat berlindung benih udang dan penyedia makanan. Waktu pemijahan sampai telur menetas sekitar 1-3 minggu tergantung jenis udang.

Ciri indukan yang bagus adalah umur 7-10 bulan, warnanya cerah berarti sehat, tidak cacat, gerakannya lincah. Perbedaan udang jantan dan betina dilihat dari bentuk tubuh. Udang jantan memiliki tubuh kecil dari kepala sampai ekor langsing, udang betina memiliki tubuh gendut dan lebih besar dibandingkan udang jantan.
Setelah jantan dan betina disatukan dalam satu kolam/akuarium selama satu minggu, biasanya betina akan mulai bertelur mencapai ratusan butir. Saat itu udang hias betina harus dipindahkan ke kolam khusus agar tidak diganggu oleh udang hias jantan yang bisa mengakibatkan telur rontok. Anda bisa memindahkan udang hias betina dengan menggunakan centong nasi satu per satu. Dalam satu kolam khusus biasanya berisi 25 hingga 50 induk betina yang sedang bertelur.

Kemudian, setelah 28 hari hingga satu bulan dierami dalam tubuh induk betina maka telur akan menetas, dan anak udang akan berenang ke dasar kolam/akuarium serta menempel pada kayu atau tanaman air yang ada pada kolam. Dari sekitar 100 telur yang dierami, hanya setengahnya atau sekitar 50 telur yang akan menetas dan bertahan hingga dewasa. Bila semua anak udang telah berenang di dasar kolam maka induk betina segera dipindahkan lagi ke kolam pemijahan agar udang bisa kembali memijah.

Pemeliharaan
Benih udang yang telah dipisahkan dari induknya kemudian dibesarkan hingga umur satu bulan atau hingga ukuran 1,2 cm telah siap dijual. Pemeliharaan udang hias cukup mudah. Sebaiknya jangan memakai air langsung dari keran, namun air tersebut ditampung terlebih dahulu selama 2 hari karena air yang baru dari keran tingkat keasamannya masih tinggi. Setelah itu barulah air dimasukkan ke akuarium yang sebelumnya sudah diberi tanaman air dan bagian dasarnya diberi pasir hitam atau batu kecil hitam untuk memberikan warna kontras pada udang.

Yang penting diperhatikan adalah menjaga sirkulasi oksigen pada akuarium dengan memakai pompa air atau gelembung udara dan ruangan pemeliharaan udang hias diberikan pendingin udara agar produksi optimal. Akuarium juga jangan langsung terkena sinar matahari.

Pakan yang diberikan ada 2 macam, yakni pakan alami sepertl alga/lumut yang dihasilkan dari tanaman air di akuarium, dan bisa juga menggunakan daun bayam yang direbus tapi jangan sampai hancur, atau menggunakan pelet lobster buatan yang mengandung protein tinggi yang banyak dijumpai di pasar. Selain pelet bisa juga menggunakan cacing hidup, cacing beku atau kutu air yang biasa disukai oleh udang. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 2 kali yaitu pagi dan sore hari. Namun perlu diperhatikan jika pakan yang diberikan berupa pelet, sisa pakan tersebut jika tidak dikontrol dengan baik bisa menimbulkan air keruh dan cendawan yang mengakibatkan timbulnya penyakit.

Penyakit bisa muncul dipengaruhi oleh cuaca yang ekstrim dan bila ada udang hias yang mati dalam jumlah 1% menunjukkan gejala adanya penyakit. Bila udang hias yang mati sebanyak 5% menunjukkan status siaga dan udang hias harus dipindahkan ke tempat yang lain. Penyebab lain kematian biasanya karena listrik padam yang menyebabkan suplai oksigen dari mesin akuarium untuk udang tidak ada. Apalagi jika listrik mati lebih dari empat jam.Tetapi itu semua bisa diatasi dengan menyediakan genset atau mesin bertenaga baterai.

Pengemasan
Bagi konsumen di luar Pulau Jawa, Anda menerapkan prosedur packing menggunakan kantung plastik kapasitas 5 kilogram yang ditambahkan oksigen. Setiap kantung plastik diisi 250 ekor udang, lalu masukkan di kardus atau styrofoam.

Dalam pengiriman jarak jauh, udang hias bisa berisiko mati selama perjalanan. Untuk itu Anda sebaiknya selalu memberikan bonus tambahan 20 ekor per 1 ribu udang yang dipesan untuk mengantisipasi apabila ada udang hias yang mati. Bagi konsumen yang langsung membeli di tempat sebaiknya juga ada bonus untuk pembelian 10 ekor bonus satu ekor udang hias.

Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Cara Budidaya Udang Hias"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News