iklan space 728x90px

Serat Tinggi Pada Brown Rice Cegah Diabetes

Brown rice atau beras cokelat tidak asing lagi bagi mereka yang sering melakukan diet. Beras yang juga dikenal dengan beras pecah kulit ini memang sering digunakan sebagai pengganti nasi putih ketika sedang melakukan diet. Tak hanya membantu menurunkan berat badan, kandungan serat yang tinggi dan vitamin membuat beras ini dipercaya dapat mencegah penyakit diabetes melitus. Benarkah?

Jumlah penderita penyakit diabetes di Indonesia saat ini terbilang sangat cepat pertumbuhannya. Pada November 2014, Profesor Nam Cho, Ketua International Diabetes Federation untuk kawasan Asia Pasifik (IDF-WPR) mengatakan, 9,1 juta penduduk Indonesia hidup dengan diabetes. Penderita diabetes di Indonesia dalam posisi kelima dunia. Hanya dalam satu tahun, jumlah penderita diabetes di Indonesia melonjak 500 ribu orang. Diperkirakan tahun 2035 ada sekitar 14,1 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes.

Hal tersebut disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang semakin tidak teratur. Meskipun begitu, tidak semua orang mengikuti gaya hidup yang akan menimbun penyakit di dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Beberapa kalangan juga sadar akan kesehatan. Dengan begitu mereka rela melakukan program diet dan mengganti asupan makan dengan makanan sehat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Brown Rice. Bukan hanya mengganti asupan lauk-pauk, serta sayur-sayuran dan buah-buahan. Saat ini juga banyak masyarakat yang melakukan program kesehatan atau program diet yang mengganti beras putih biasa menjadi beras cokelat (brown rice) atau yang dikenal dengan beras pecah kulit. Brown rice memiliki perbedaan masa tumbuh dengan beras putih. Jika biasanya beras putih memiliki masa tumbuh selama 3 bulan, beras cokelat.tumbuh lebih lama yakni 6 bulan.

Sebenarnya beras cokelat atau brown rice ini sudah dikenal sejak dahulu dan hanya dimakan oleh masyarakat dari strata sosial tinggi. Tetapi saat ini brown rice sudah dikenal oleh masyarakat luas karena memiliki banyak manfaat. Menurut Hendar Sutisna, herbalis sekaligus terapis, brown rice memiliki kandungan serat yang lebih banyak dibandingkan beras putih biasa.

Selain itu, kandungan vitamin B pada brown rice juga lebih banyak. Kandungan vitamin . yang berada di dalam brown rice ini salah satunya adalah vitamin B17 yang saat ini sedang booming. Brown rice memiliki kandungan vitamin B17 lebih banyak daripada beras putih biasa karena proses penggilingan yang hanya satu kali dilakukan. Dengan begitu hanya lapisan luarnya saja atau gabah yang dibuang, sedangkan lapisan arinya masih utuh.

Hal ini bisa difihat ketika seseorang mengonsumsi brown rice masih sering menemukan padi atau gabah yang tersisa. Berbeda dengan nasi putih biasa yang digiling berkali-kali sehingga menghilangkan kulit gandum sehingga menghasilkan beras putih. Tetapi sayangnya dengan penggilingan yang berkali-kali artinya juga membuang nutrisi yang terkandung di dalamnya. Jadi, beras putih hanya memiliki karbohidrat yang tinggi dan zat gizi yang tersisa sedikit.

Kandungan serat yang lebih tinggi pada brown rice memiliki manfaat yang sangat baik untuk pencernaan. Dengan begitu, untuk seseorang yang sedang melakukan diet biasanya mengonsumsi brown rice ini. Pencernaan yang baik tentu saja akan berpengaruh terhadap kesehatan lain di dalam tubuh . karena dapat membuang racun yang menumpuk di dalam tubuh. Bukan hanya baik untuk pencernaan, manfaat serat yang tinggi di dalam brown rice ini juga bagus untuk mengurangi risiko berbagai penyakit di antaranya diabetes, jantung koroner, appendicitis atau gejala usus buntu, wasir serta kanker.

Selain itu, kandungan vitamin B yang tinggi di dalam brown rice ini juga memiliki manfaat untuk otot dan pengencangan kulit apabila dikonsumsi. Kandungan mangan (mg) yang terdapat di dalam brown rice juga memiliki manfaat atau berperan pada proses metabolisme tubuh. Adalah komponen enzim superoxide dismutase (SOD) yang dapat melindungi mitokondria terhadap kerusakan oksidasi. Bukan hanya itu, brown rice juga mengandung antioksidan tinggi yang baik untuk mencegah kanker.

Penyajian
Brown rice sebaiknya disajikan dalam keadaan yang tidak panas ataupun hangat. Brown rice sebaiknya dimasak dengan cara dikukus tanpa harus menggunakan gaya modern yakni memasak menggunakan magic com atau rice cooker.

Dengan memasak menggunakan kukusan seperti orang-orang dulu. nasi pun akan menjadi dingin dan tidak hangat. Jika ingin makan makanan hangat sebaiknya yang dibuat hangat adalah lauk-pauk serta sayur-sayurannya. Karena dengan terus memanaskan nasi meskipun itu beras biasa ataupun brown rice maka nasi akan mengeluarkan zat gula. Tinggi asupan zat gula membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit diabetes melitus.

Mengenai pola makan, jika biasanya makan nasi 3 kali sehari, maka jika sudah terkena diabetes sebaiknya mengonsumsi nasi cokelat lebih sering, yakni 5-6 kali tetapi dengan porsi yang kecil atau makan sedikit tetapi sering. Untuk pencegahan terjadi diabetes, sebaiknya tidak makan karbohidrat seperti nasi di atas pukul 19.00.

Makan malam di atas pukul 19.00, sebaiknya makan buah-buahan dan minum air putih. Pasalnya, pada pukul 20.00, posisi pencernaan sedang dalam posisi menyerap sehingga apa yang dimakan di pagi hari dan di siang hari sedang diolah dan diserap. Jadi, ketika pada malam hari seseorang makan nasi atau makan makanan yang mengandung karbohidrat maka tidak berfungsi karena metabolisme tubuh sedang melakukan penyerapan.

Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Penyebabnya adalah gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Penderita diabetes tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespons hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat, serta dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek dan jangka panjang.

Seseorang dikatakan menderita penyakit diabetes jika kadar gula darahnya lebih dari 200 mg/dl. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yakni gula darah setelah puasa 8 jam atau gula darah sewaktu (2 jam setelah makan). Yang terpenting dilakukan penderita diabetes adalah mengontrol kadar gula darahnya. Pasalnya, kadar gula yang tidak terkontrol yakni selalu tinggi, kadang tinggi kadang rendah atau terlalu rendah bisa menimbulkan komplikasi yang mengenai organ-organ vital seperti otak, jantung, ginjal, mata, persarafan dan lain-lain. Karena diabetes berkaitan dengan pola hidup, maka sebaiknya menjalani pola hidup sehat dengan makan makanan yang sehat, olahraga teratur, istirahat cukup dan pikiran sehat.


Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Serat Tinggi Pada Brown Rice Cegah Diabetes"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News