iklan space 728x90px

Curug Batu Templek, Destinasi Wisata Air Terjun Potensial Di Bandung Timur

Mulai ramai dengan pesepeda, pelari pagi, dan pehobi fotografi, tempat wisata air terjun di wilayah Bandung timur ini cukup dekat diakses dari pusat Kota Bandung. Hanya berjarak sekitar empat kilometer dari Jalan AH Nasution Ujungberung, masyarakat dapat menikmati keindahan dan keasrian Curug Batu Templek.

Aksesnya melalui Jalan Pasir Impun, dari arah Lapas Sukamiskin belok ke kiri dan menyusuri jalan tanjakan. Kondisi jalan beraspal, hanya menyempit di beberapa titik, melewati perumahan dan vila yang mengikuti alur bebukitan, juga perkantoran Desa Cikadut. Sepanjang perjalanan, terhampar pemandangan khas pegunungan dan cekungan Bandung.

Baca juga : Curug Cilengkrang

Setelah melewati SDN Sekebalingbing di sebelah kanan, suara-suara tonggeret atau cicada mulai terdengar nyaring menyapa pengunjung. Tak lama dari sana, terdapat pertigaan kecil, tempat berdirinya gapura sederhana pada jalan yang menurun di sebelah kanan.

Sebuah warung bambu berada tepat sebelum gapura, dilengkapi ranggon atau tempat duduk-duduk yang terbuat dari bambu. Memasuki gapura, jalan lebih kecil terbuat dari semen yang tinggal sebagian. Jalan menurun curam dan juga licin sehingga pengunjung harus hati-hati, baik yang menggunakan sepeda maupun sepeda motor. Lebar jalan hanya bisa dilewati oleh satu mobil. Sekitar 50 meter, semburan air yang berdebit cukup besar kala musim hujan itu sudah terlihat.

Baca juga : Curug Sindulang

Pemandangan curug berupa tebing dan lembah dengan dinding batu, tampak di sebelah kiri. Di atas curug dan sebagian di sela-sela dinding batu, banyak tetumbuhan dan bebungaan liar. Tebing batu merupakan batuan metamorf yang terbentuk karena suhu tinggi jutaan tahun lalu. Meskipun demikian, berbeda dengan curug lain, Curug Batu Templek terlihat gabungan alami dan hasil bentukan manusia. Dan sekitar 1940-an, bebatuan tebing dan bukit di sana digali serta dimanfaatkan secara tradisional oleh warga Kampung Cisanggarung.

Dulu, air terjun yang mengalir di sana disebut Curug Cisanggarung yang terkenal hingga ke Jepang. Di sekitar Jalan AH Nasution, wilayah Pasir Impun, hingga ke dekat curug, banyak ditemui penjual batu yang disebut batu templek atau batu lempengan. Batu templek diambil secara turun temurun, dijual dan digunakan untuk pemanis atau hiasan dinding rumah juga taman. Karakter dan warnanya yang terkesan alami, berkelas, dan kokoh menyumbang mata pencanarian warga Cisanggarung sejak dahuiu. Kini, area curug telah dilarang penambangan karena membahayakan, tetapi di bebukitan lain masih terdapat penambang batu dan pasir.

Baca juga : Curug Cimahi

Air curug mengalir dari celah-celah bebatuan, berasal dari anak Sungai Cisaranten. Di atasnya, masih ada tiga curug lain yang berpusat pada Curug Citak Tulang. Meskipun baru dibuka untuk umum pada 2010 dan mulai ramai pada 2012, dengan pengelolaan masih sederhana, Curug Batu Templek menjadi hiburan praktis dan relatif murah yang dekat dengan kota. Banyak dikunjungi warga sekitar dan juga warga luar Bandung untuk sekadar melepas penat, jalan-jalan, wisata, bahkan melakukan sesi foto pre-wedding. Pada akhir pekan, jumlah pengunjung dapat mencapai 300-400 orang. Saat ini, pengunjung hanya dikenai biaya masuk atau tiket parkir sebesar Rp 5.000, tetapi dapat menyewa fasilitas yang ada di sana.   [Sumber: PR Minggu 17/04/2016]
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Curug Batu Templek, Destinasi Wisata Air Terjun Potensial Di Bandung Timur"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News