iklan space 728x90px

Mewaspadai Gagal Ginjal Terminal


Jendela Informasi - Pesan kesehatan selalu menyertakan konsumsi air putih yang cukup untuk membantu kebugaran tubuh. Selain itu, banyak penyakit yang dapat dihindari dengan menggenapi cairan tubuh. Cairan memiliki peran penting bagi tubuh. Salah satunya bisa mendukung peran ginjal untuk optimal bekerja mengeluarkan racun.

Kesehatan ginjal sangat erat dengan sirkulasi cairan. Manusia memiliki sepasang ginjal yang berfungsi mengeluarkan racun sisa metabolisme, mengeluarkan cairan berlebih, mengatur tekanan darah, serta menghasilkan hormon pembentuk eritrosit dan tulang.

Ginjal dapat rusak karena berbagai sebab. Dilihat dari penyebabnya, ada dua kategori kerusakan ginjal. Pertama, gagal ginjal akut. Kondisi ginjal yang semula sehat kemudian fungsinya menurun secara mendadak. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak pemicu seperti serangan jantung, perdarahan tinggi, atau infeksi berat.

Pada kondisi ini, fungsi ginjal bisa sangat rendah sehingga memerlukan bantuan dan tindakan seperti dialisis (cuci darah). Namun, karena termasuk kelainan akut, jika kondisi tubuh sudah membaik, maka fungsi ginjal dapat kembali normal seiring dengan perbaikan penyebabny.

Kategori kerusakan kedua adalah penyakit ginjal kronis. Ada lima stadium untuk kondisi ini. Fase paling parah adalah stadium 5 atau biasa dikenal dengan nama gagal ginjal terminal. Kondisi ginjal rusak pelan-pelan karena penyakit yang sudah lama diderita. Seperti darah tinggi, diabetes, batu ginjal, asam urat tinggi, lupus, hingga glomerulopati atau penyakit autoimun yang menyerang ginjal.

Pasien bisa mengalami penurunan fungsi ginjal yang anjlok. Dilihat dari laju filtrasi glomerasi (LFG) kurang dari 15 ml/menit/1,73 meter kubik. LFG normal ada di angka 125 ml/menit/1,73 meter kubik.

Pada 2015, jumlah pasien baru yang mengidap gagal ginjal terminal di Jawa Barat sebanyak 7.465 orang. Besaran ini mengalami peningkatan dari 2014, yakni 5.029 pasien. Jumlah pasien rutin (aktif) yang cuci darah karena gagal ginjal terminal di 2015 meningkat dari 6.900 menjadi 9.382 orang.

Angka tersebut berarti semakin banyak orang yang cuci darah karena gagal ginjal terminal. Tiga penyebab penyakit ini adalah karena komplikasi hipertensi (36%), diabetes ($5%), dan glomerulopati (13%).

Penyakit gagal ginjal terminal tidak spesifik menyerang usia tertentu. Bisa menyerang kalangan anak-anak di bawah usia 14 tahun yang besarannya 0,23% dari jumlah pasien gagal ginjal terminal di Jawa Barat tahun 2015, serta kalangan usia lanjut di atas 65 tahun (13,7%).

Namun, kalangan terbanyak yang menderita gagal ginjal terminal ada pada usia 45-54 tahun, yakni 29,46%, alias usia produktif. Ini bisa diartikan, orang pada usia tersebut banyak yang menderita penyakit berat namun tidak disembuhkan dengan benar sehingga membebani kerja ginjal.

Gagal ginjal dapat dicegah dengan pola hidup sehat termasuk minum air dengan jumlah cukup. Idealnya, seseorang harus minum air 30 cc/kgbb/hari + 500 ml atau sekitar 2 liter dalam aktivitas normal.

Tentunya, jika aktivitas semakin tinggi, kadar air yang masuk juga harus ditambah. Akan tetapi, masih ada salah kaprah bahwa minum air sebanyak-banyaknya lebih bagus. Jumlah air yang berlebih juga percuma, karena nanti dikeluarkan lagi oleh ginjal. Dan beban ginjal bisa bertambah berat jika harus mengeluarkan air tak terpakai dalam jumlah besar.

Untuk menjaga kesehatan ginjal sebaiknya masyarakat tidak mengonsumsi obat sembarangan, serta memeriksakan ginjal melalui cek urine. Itu karena penyakit gagal ginjal terminal tidak bergejala. Baru di stadium 4 dan 5 timbul gejala seperti lemah, mual, sulit tidur, bahkan hingga sesak napas, kejang, penurunan kesadaran, juga koma. Cek urine itu mudah dan murah kok biayanya. Meski dari urine saja, bisa diketahui beberapa kondisi organ tubuh, salah satunya kesehatan ginjal. [Sumber: Eva Fahas/PRM/4/6/2017]

Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Mewaspadai Gagal Ginjal Terminal"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News