iklan space 728x90px

Mengenal Floorball, Permainan Bola Lantai yang Semakin Populer


Jendela Informasi - Floorball alias permainan bola lantai mungkin bukanlah cabang olah raga yang populer di Indonesia. Akan tetapi, bagi yang sudah menikmati keseruan permainan olah raga hoki, baik di atas lapangan papan maupun permukaan es, dipastikan bakal kepincut pada floorball.

Ya, floorball boleh dibilang masih "saudara" dengan hoki. Untuk memainkan olah raga ini, butuh dua tim beranggotakan enam orang. Kedua tim ini bertanding untuk melesakkan bola menggunakan stik dan mencetak gol ke gawang lawan.

Dicermati dari sejarahnya, floorball merupakan olah raga beregu di dalam ruangan (indoor) yang dikembangkan di Swedia pada 1970-an. Bola lantai amat populer di beberapa negara yang sudah lama mengembangkan permainan ini seperti Swiss, Swedia, Norwegia, Latvia, Finlandia, Estonia, Denmark, dan Republik Cheska. Permainan dimainkan di dalam ruangan, membuatnya menjadi olah raga yang dimainkan sepanjang tahun baik di level amatir maupun profesional.

Ada 52 anggota Federasi Bola Lantai Internasional (IFF). Empat negara di antaranya Republik Cheska, Finlandia, Swedia, dan Swiss pernah mencapai peringkat ke-1,2, dan 3 dalam Kejuaraan Bola Lantai Dunia. Bola lantai juga memperoleh popularitas di Latvia, Australia, Kanada, Jerman, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat.

Di Indonesia, floorball resmi masuk 2009, ditandai dibentuknya Indonesia Floorball Asociation pada 28 Oktober 2009. Asosiasi Bola Lantai Indonesia (Indonesia Floorball Association/IFA) merupakan lembaga tertinggi pengatur bola lantai di tanah air. IFA mengadakan program seperti lomba floorball antarsekolah dan universitas. Program IFA didukung oleh Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahteraan, Kementerian Pemuda dan Olah Raga, KONI, serta Kedutaan Besar Swedia.

Belakangan, floorball makin populer di Indonesia, ditandai banyaknya sekolah (terutama di Jakarta) yang menjadikan floorball sebagai kegiatan ekstrakurikuler.

Dari Swedia
Permainan floorball berasal dari Gothenburg, Swedia. Olah raga ini dimulai sebagai permainan yang dimainkan pada waktu luang di sekolah dan latihan pramusim untuk perkumpulan-perkumpulannya. Kira-kira satu dekade selanjutnya, bola lantai mulai diperlihatkan di beberapa negara Skandinavia seperti Swedia, Norwegia, dan Finlandia. Beberapa aturan resmi lalu secepatnya ditetapkan dan mulai berdiri beberapa perkumpulan bola lantai.

Ketika IFF dibentuk pada 1986, olah raga ini kebanyakan dimainkan di negara-negara Skandinavia, Jepang, dan beberapa negara di Eropa. Bola lantai diakui di tujuh negara pada tahun 1990 dan angka itu telah bertambah jadi 14 negara pada saat pertamakalinya Kejuaraan Bola Lantai Eropa diadakan tahun 1994. Jumlahnya termasuk Amerika Serikat, negara pertama di luar Eropa dan Asia yang mengakui bola lantai. Pada saat diadakan Kejuaraan Bola Lantai Dunia pertama 1996, bola lantai sudah dimainkan di 20 negara, 12 di antaranya mengikuti kejuaraan tersebut.

Pada 2009, olah raga bola lantai sudah dimainkan di nyaris 80 negara. Dari beberapa negara itu 51 diantaranya mempunyai perkumpulan bola lantai tingkat nasional yang diakui IFF. Bersamaan masuknya Sierra Leone, negara perdana yang memainkan bola lantai di benua Afrika, maka IFF mempunyai minimal 1 perkumpulan nasional di tiap-tiap benua, tidak termasuk Antartika.

Sepuluh tahun setelah IFF dibentuk, kejuaraan tingkat dunia pertama diadakan dengan pertandingan final disaksikan 15.106 penonton di Globen di Stockholm, Swedia. Dua liga bola lantai terbesar dunia, Salibandyliiga Finlandia dan Liga Super Swedia dibentuk, secara berturut-turut pada 1986 dan 1995.

Pada Desember 2008, IFF dan olah raga bola lantai menerima pengakuan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC). IFF berharap pengakuan resmi ini akan membantu masuknya bola lantai sebagai salah satu cabang yang dipertandingkan pada Olimpiade Musim Panas 2020. Pada Januari 2009, IFF dan olah raga bola lantai menerima pengakuan dari Olimpiade Khusus. Pengakuan ini dapat membuat bola lantai menjadi olah raga resmi di Olimpiade Khusus hanya dalam dua tahun. Bersamaan dengan itu, IFF berharap bola lantai dimasukkan sebagai olah raga demonstrasi pada Pesta Olimpiade Khusus Musim Dingin Dunia 2013

Selain pengakuan oleh IOC dan Olimpiade Khusus, IFF juga merupakan anggota Asosiasi Umum Federasi Olah Raga Internasional (GAISF) dan bekerja sama dengan Federasi Olah Raga Universitas Internasional (FISU).

Kejuaraan bergengsi
Cukup banyak kejuaraan bergengsi yang mempertandingkan floorball. Beberapa di antaranya adalah Kejuaraan Bola Lantai Asia Pasifik, Piala Kanada, Kejuaraan Cheska Terbuka, hingga Piala Euro Floorball.

Tahun lalu berlangsung kejuaraan 2017 IFF Women's World Floorball Championships di Bratislava di Slovakia, 1-9 Desember 2017. Total 31 tim yang terdaftar menjadi rekor baru. Dua negara menjalani debut yakni Thailand dan Tiongkok. Khusus bagi Tiongkok, ini untuk pertama kalinya tim wanita mereka berlaga di pentas internasional, sedangkan Thailand berharap dapat melanjutkan performa apik internasional mereka seperti pada SEA Games 2015 saat mereka-finis di peringkat kedua di bawah Singapura. Di sisi lain, Malaysia, Slovenia, Australia, dan Korea berhasil kembali ke kompetisi setelah beberapa tahun absen.

Setelah melewati kualifikasi, 16 tim dari 16 negara masih bertahan, termasuk tiga wakil Asia tersisa yakni Singapura, Thailand, dan Jepang. Namun, ketiganya tersisih setelah gagal bersaing di fase grup.

Di Grup A, Finlandia memamerkan kekuatan setelah meraup hasil sempurna tiga kemenangan dalam tiga laga dan lolos sebagai juara grup, mengungguli Republik Cheska, Norwegia, dan Latvia.

Swedia juga sangat superior di Grup B dengan meraih hasil sempurna tiga kemenangan sehingga menjadi juara di grup yang juga dihuni Swiss, Polandia, dan Jerman. Di Grup C, tuan rumah Slovakia menjadi juara grup setelah meraup tiga kemenangan dari tiga laga, diikuti Estonia, Singapura, dan Australia.

Di Grup D, Denmark menjadi juara grup dengan meraih tiga kemenangan, diikuti Amerika Serikat, Jepang, dan juru kunci Thailand. Swedia maju ke final setelah menang telak atas Republik Cheska 7:1. Di final, Swedia sudah dlitunggu oleh Finlandia yang pada laga semifinal mengalahkan Swiss dalam pertandingan sengit yang berakhir 3-1. [Sumber: id.wikipedia.org]

Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Mengenal Floorball, Permainan Bola Lantai yang Semakin Populer"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News