iklan space 728x90px

Anak Terkena Gejala Tifus?, Segera Lakukan Beberapa Langkah Ini!

Tifus adalah salah satu masalah kesehatan yang sering timbul di lapisan masyarakat Indonesia. Penyebabnya berawal dari bakteri Salmonella typhi yang mengkontaminasi makanan atau minuman yang dimakan setiap hari. Kuman ini dapat tersembunyi di dalam makanan yang tak bersih, terutama makanan basah seperti mie ayam, es teler, siomay atau gado-gado. 

Tidak hanya lewat makanan, penularan tifus pun dapat lewat tangan pengidap yang tak dicuci bersih. Umpamanya bila anda atau anggota keluarga lainnya terjangkit tifus dan menyediakan makanan untuk anak sementara itu tangan masih kotor, kuman tifus dapat menjalar kepada anak tersebut. 

Hal inilah yang merupakan alasan kenapa tiap-tiap orang tua memberi pesan anaknya supaya tak membeli makanan sembarangan. Tidak hanya itu, kaum ahli kesehatan pun menganjurkan tiap-tiap orang mencuci tangan terlebih dulu sebelum makan atau sesudah memakai toilet. 

Secara umum, terdapat sebagian orang yang rentan menderita tifus sebab beberapa aspek seperti umur, taraf sosial, serta kebersihan di wilayah huniannya. Sedangkan resiko masalah kesehatan ini akan kian bertambah jika seseorang mempunyai sistem kebal tubuh yang lemah, menjalani kontak langsung, serta memakai barang yang sama dengan orang tertular tifus. 

Saat anak demam berkelanjutan, tifus merupakan salah satu penyakit yang bisa jadi merupakan penyebabnya. Apalagi, bila anak kerap membeli makanan kecil sembarangan yang kebersihannya tak terjaga.  Berikut ini beberapa gejala tifus  yang perlu diketahui, antara lain:
  1. Demam dengan suhu kira-kira 38 hingga 40 derajat Celsius, khususnya pada malam hari sepanjang 5 hingga 7 hari. 
  2. Suhu tubuh normal di pagi atau siang hari dan demam kembali mendekati malam.
  3. Sakit perut seperti konstipasi atau diare. 
  4. Pusing. 
  5. Pengurangan nafsu makan. 
  6. Mual dan seluruh badan terasa sakit. 
  7. Terasa demam seharian pada minggu kedua.

Pada tahap awal, penanganan tifus dapat dijalankan di rumah. Namun saat gejala tak lekas membaik, maka perawatan di rumah sakit amat disarankan. Berikut ini beberapa penanganan tifus yang dapat dilakukan: 
  1. Melaksanakan tes darah melalui pemeriksaan laboratorium. 
  2. Tes lainnya yang lebih akurat dan khusus ialah tes Salmonella Imuno Globulin Meter.
  3. Penyembuhan pada demam tifoid tidak hanya dengan obat penurun panas, tetapi mencakup pengobatan antibiotik. Dulu pengobatan dengan antibiotik bermacam-macam, tergantung jenis antibiotik dan ketahanan kuman pada antibiotik. 
  4. Rawat inap tak selalu dibutuhkan. Anak masih bisa berobat jalan sepanjang anak itu masih bisa minum. Tetapi, apabila anak sama sekali tak ingin minum dan lemas, anak mesti dirawat inap. 
  5. Ketika anak demam, jangan panik dahulu. Guna menghentikan demam, anda dapat memberikan parasetamol atau obat penurun panas dan mengompres pada bagian pangkal paha dan lipatan ketiak selama 15 menit dengan air hangat. 

Tifus merupakan penyakit yang timbul karena infeksi bakteri di dalam tubuh. Maka dari itu jagalah kebersihan sehingga anda dapat terlepas dari penyakit ini. Mulailah dari hal simpel seperti rajin cuci tangan menggunakan sabun, terutama sebelum anda makan dan sesudah buang air besar maupun buang air kecil.
Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News