iklan space 728x90px

Lakukan Tips Ini Agar Penderita Diabetes Terhindar dari Amputasi


Jendela Informasi - Penderita kencing manis atau diabetes rentan risiko amputasi, terutama pada alat gerak seperti kaki. Itu terjadi jika penderita tidak berupaya mengendalikan gula darahnya.

Amputasi adalah operasi pengangkatan seluruh atau sebagian anggota tubuh seperti kaki, tangan, atau jari. Amputasi masih menjadi hal menakutkan, tetapi sering kali menjadi pilihan agar jaringan tubuh yang masih sehat dapat berfungsi dengan baik. Di Indonesia, jumlah amputasi kaki yang disebabkan karena diabetes berkisar 15-30 persen.

Amputasi harus dilakukan jika terjadi pembusukan jaringan pada otot dan atau organ. Selain pada alat gerak, amputasi juga bisa dilakukan di bagian tubuh lain.

Alat gerak terutama kaki berpotensi mengalami pembusukan lebih cepat pada penderita diabetes karena gula darah yang tidak terkontrol. Penyebab utama pasien diabetes harus diamputasi karena tersumbatnya pembuluh darah tepi sehingga menyebabkan borok (luka) lantas membusuk.

Diabetes merupakan kelainan metabolik yang ditandai dengan tingginya gula darah. Penyebabnya bisa diturunkan melalui genetik, yaitu mereka yang memiliki orangtua menderita kencing manis yang memiliki risiko enam kali lebih besar mengalami diabetes. Juga disebabkan oleh faktor lingkungan terutama asupan makanan yang tidak terkenal dan kurangnya aktivitas fisik sehingga meningkatkan gula darah.

Penyakit diabetes memang tidak dapat sembuh, tapi dapat dikendalikan. Upaya pengendalian ini dengan menjaga gula darah tetap terkontrol. Terkontrolnya gula darah dapat menghindari komplikasi.

Jika lalai dikendalikan, gula darah yang tinggi bisa menyebabkan banyak penyakit seperti stroke, gagal jantung dan jantung koroner yang menjadi penyebab kematian terbanyak. Selain itu juga menyebabkan gangguan mata seperti retinophaty diabetic, glaukoma yang disebut-sebut menyebabkan 50 persen kebutaan.

Organ yang busuk lantas mati disebabkan atherosclerosis, yakni proses pembentukan plak atau sumbatan pada pembuluh darah. Pembuluh darah yang tersumbat kemudian menyempit sehingga tidak mendapat suplai oksigen dan zat makanan bagi sel dan jaringan. Pada penderita diabetes, proses atherosclerosis ini terjadi lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak menderita diabetes. Atherosclerosis pada kaki disebut juga peripheral artaydhease (PAD).

Gejala PAD antara lain organ tubuh (misalnya kaki) sering mengalami kebas, kesemutan, jika berjalan agak lama terasa sakit dan amat pegal. Dapat juga muncul area berwarna kebiruan. Karena kurang oksigen atau terasa lebih dingin yang menjadi bukti jika peredaran darah di organ tersebut terganggu.

Terganggunya saraf tepi pada pasien diabetes turut memperburuk indra perasa pada kaki sehingga memudahkan terjadinya trauma dan luka yang bisa berpotensi pada pembusukan jaringan.

Rata-rata organ yang diamputasi pada pasien kencing manis adalah kaki. Itu karena kaki merupakan anggota gerak, penyangga tubuh, lebih jauh dari jantung sehingga darah yang mengalirinya datang lebih jauh juga sebagai salah satu organ yang rawan terkena langsung dengan aneka benda. Misalnya. terbentur, jatuh, menginjak benda keras, tajam, atau runcing.
Bagi pasien diabetes, jika terdapat luka sudah umum diketahui akan susah sembuh. Itu karena kadar gula yang tinggi terkait dengan daya tahan leukosit yang rendah. 

Sebetulnya, pasien diabetes harus lebih takut sama penyakit daripada sama obat. Mereka harus menyadari, agar bisa hidup berdampingan dengan diabetes, mengonsumsi obat teratur salah satu caranya.

Agar terhindar dari komplikasi diabetes, pasien harus bisa mengendalikan gula darah. Standar gula darah saat puasa harus berada di angka 100-130 mg/dl, gula darah saat dua jam antara 100:180 mg/dl, dan HbAlC (rata-rata gula selama tiga bulan) kurang dari 7. Jika kondisi ini terjadi, maka kesehatan pasien diabetes terbilang baik dan bahkan bisa menurunkan risiko amputasi sebesar 1 persen. 

Target untuk pasien diabetes sebagai berikut: gula darah puasa 80-130 mg/dl, gula darah saat dua jam 90-180 mg/dl. Jika hbac1 dapat dikurangi 1% saja. Hal ini dapat menurunkan risiko amputasi sekitar 40 persen.

Saran agar pasien diabetes bisa hidup dengan nyaman memang harus mengombinasikan antara diet yang tepat, olah raga yang cukup, dan rutin minum obat. Diet rendah kalori paling tepat untuk penderita kencing manis. Selain itu, jumlahnya terukur sesuai berat badan, juga rendah lemak, serta cukup protein, vitamin, dan mineral. 

Pilih bahan makanan dengan indeks glikemik rendah. Karena makanan dengan indeks glikemik tinggi lebih cepat meningkatkan kadar gula. Ini bisa membuat penderita diabetes cepat mengantuk, karena minimnya oksigen yang masuk ke otak. Untuk buah-buahan disarankan mencari yang kandungan kalorinya rendah dan banyak air, seperti buah naga putih, pir, apel, dan aneka berries.

Olahraga menjadi penting bagi pasien diabetes karena akan memaksa gula dipakai oleh otot Tidak perlu lama, cukup 30-35 menit setiap hari, minimal tiga kali dalam seminggu.

Untuk obat, bisa menggunakan obat mium atau injeksi insulin. Atau mengonsumsi vitamin saraf untuk mencegah kerusakan saraf pada kaki. Saran lain gunakan sepatu khusus yang bisa mencegah kaki pasien terbentur atau menginjak benda berbahaya.


Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Lakukan Tips Ini Agar Penderita Diabetes Terhindar dari Amputasi"

Follow Berita/Artikel Jendela Informasi di Google News